Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memeriksa Link Mencurigakan, Tanpa Perlu Diklik

Kompas.com - 07/01/2022, 12:42 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebaran hoaks kerap menyertakan tautan mengatasnamakan lembaga atau instansi tertentu.

Tautan tersebut dibuat mirip atau memanfaatkan layanan penyingkat URL untuk menyembunyikan alamat aslinya.

Trik semacam ini biasa disebut juga dengan link phising dan scamming. Tujuan phishing link ini untuk memancing dan mengarahkan orang pada suatu halaman situs, bahkan aplikasi.

Setelah mengklik tautan tersebut, ada berbagai kemungkinan yang tidak bisa dibayangkan.

Bisa jadi itu adalah tautan yang mengambil data peribadi tanpa persetujuan kita.

Baca juga: Ini Contoh Link Phishing dan Cara Menghindarinya

Pada beberapa kasus, tanpa sadar kita kehilangan kendali atas akun media sosial, seperti secara otomatis mengirim pesan langsung yang terhubung dengan akun kita tanpa kita sadari.

Karena itu, penting untuk berhati-hati apabila mendapat kiriman tautan atau link tertentu.

Namun, bagaimana cara memeriksa link mencurigakan tanpa perlu mengkliknya?

1. Lewat pencarian Google

Salah satu cara untuk mengetahui sumber atau arah link adalah dengan menyalin tautan tersebut pada kolom pencarian di Google.

Metode ini cocok untuk menelusuri tautan mencurigakan yang menyerupai laman pemerintah atau laman suatu perusahaan.

Misalnya, laman prakerja.go.id yang ditiru menjadi prakerja.com. Kita tidak perlu mengklik laman mencurgikan tersebut. Cukup salin dan letakkan di mesin pencarian Google.

Google akan menempatkan hasil pencarian paling relevan atau menampilkan sumber laman yang direkomendasikan di urutan pertama.

Baca juga: Kominfo: Hoaks Seputar Covid-19 Mengancam Keselamatan Jiwa Masyarakat

2. Cek link yang diperpendek

Link mencurigakan juga basa menggunakan layanan memperpendek URL, seperti bit.ly, bl.ink, s.id, tinyurl, yourls, tiny.cc, cutt.ly, bit.do, dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui sumber dan arah laman tersebut, maka bisa ditelusuri melalui penelusur URL dari pihak ketiga.

Caranya, bisa mengakses laman https://wheregoes.com/ atau https://urlscan.io/.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com