KOMPAS.com - Sebaran isu hoaks masih ramai beredar di dunia maya, yang mencakup berbagai topik mulai politik, sains, sampai iklim.
Saat suasana masyarakat Indonesia diwarnai isu pemilihan umum, kabar bohong bertema politik masih ramai beredar. Meski begitu, masih ada juga hoaks bertema sosial kemasyarakatan.
Berikut rangkuman penelusuran fakta dari isu hoaks yang beredar sepanjang pekan ini.
Prabowo mengakui kecurangan pemilu
Beredar video calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto bicara tentang kecurangan yang masif dan sistematis dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, itu adalah video lama yang diunggah di kanal YouTube Prabowo Subianto pada 25 Juli 2014.
Prabowo dan Hatta Rajasa berpasangan dalam Pilpres 2014, tetapi kalah dari pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Sebagai konteks, narasi mengenai kecurangan pemilu kerap disampaikan kubu Prabowo-Hatta.
Pemuda Pancasila demo di Tasikmalaya
Organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila diklaim berunjuk rasa di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tasikmalaya, Jawa Barat.
Padahal video yang beredar menunjukkan massa Pemuda Pancasila berada di di depan kantor PT Mandiri Tunas Finance, Jalan Yudanegara, Tasikmalaya pada 14 Desember 2023.
Tim Cek Fakta Kompas.com melabeli sebaran video tersebut sebagai narasi dengan konteks keliru.
Unjuk rasa dilakukan karena debt collector merampas kendaraan milik salah satu ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila Tasikmalaya.
Ribuan angsa salju mati di AS, bukan China
Ribuan angsa salju mati membeku di sebuah danau diklaim terjadi di Xinjiang, China akibat penurunan suhu hingga minus 52 derajat Celcius.
Betul bahwa wilayah Xinjiang, China mengalami suhu terendah selama 64 tahun terakhir, yakni mencapai minus 52,3 derajat Celcius usai libur Tahun Baru Imlek.
Kendati demikian video ribuan unggas membeku di danau bukan terjadi di China.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, fenomena angsa salju mati dan membeku di sebuah danau terjadi di South Dakota bagian Timur, Amerika Serikat (AS).
Ribuan angsa salju mati sekitar bulan Desember 2023, kemungkinan karena flu burung.
Kisah fiktif penodongan penumpang Whoosh
Tersiar kisah penumpang Kereta Cepat Whoosh di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang menjadi korban penodongan.
Korban bernama Raka merupakan mahasiswa Universitas Padjadjaran yang menaiki kendaraan online usai turun dari Stasiun Tegalluar.
Sopir kendaraan online menodongkan pisau, lalu memaksa Raka menelepon orangtuanya untuk mengirim uang Rp 20 juta.
Rupanya, cerita tersebut karangan Raka belaka untuk membohongi orangtuanya.
Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa memastikan Stasiun Tegalluar dalam kondisi aman.
Petugas berpatroli di area hall keberangkatan dan ada kendaraan polisi yang sedang patroli di Stasiun Tegalluar.
Polisi Cileunyi memastikan tidak ada insiden penodongan di sekitar Stasiun Tegalluar pada Sabtu (17/2/2024) malam.
Fakta selanjutnya baca di sini.
Ulat kucing tidak menyebabkan kematian 16 anak
Beredar narasi yang menyebutkan ulat kucing atau Megalopyge opercularis berbisa dan telah membunuh 16 orang anak di Indonesia.
Faktanya, racun ulat kucing memang berbahaya bagi individu yang menderita alergi ekstrem terhadap gigitan serangga.
Kendati demikian, belum ditemukan informasi valid yang membuktikan ada 16 anak di Indonesia yang meninggal akibat ulat kucing.
Dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Slamet Raharjo mengatakan, spesies ulat itu tidak ada di Indonesia.
Fakta selengkapnya dapat dibaca di sini.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/02/26/130615782/cek-fakta-sepekan-hoaks-ulat-kucing-mematikan-dan-prabowo-akui