Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CEK FAKTA: Mahfud MD Klaim Banyak Korupsi di Sektor-sektor Pertumbuhan Ekonomi

KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengeklaim banyak kasus korupsi dan inefisiensi di sektor-sektor pertumbuhan ekonomi, yaitu sektor konsumsi, belanja pemerintah, ekspor-impor, dan investasi.

Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia sulit tumbuh 7 persen, padahal memiliki sumber daya alam yang besar.

Pernyataan ini disampaikan dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2013)

"Kita ini kaya raya dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang hebat. Masalahnya apa? Masalahnya banyak korupsi dan inefisiensi di sektor-sektor pertumbuhan ekonomi, yaitu di sektor konsumsi, belanja pemerintah, ekspor-impor, dan investasi," kata Mahfud.

"Jadi, dengan demikian karena banyak korupsi dan itu memang betul terjadi," kata dia.

Bagaimana faktanya?

Berdasarkan data Transparency International (TI), Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2022 memang terjun bebas dari skor 38 menjadi skor 34 atau berada di peringkat 110 dari 180 negara.

Peringkat Indonesia berada di posisi sepertiga negara terkorup di dunia dan di Asia Tenggara. Angka ini pun berada jauh di bawah Singapura, Malaysia, Timor Leste, Vietnam, dan Thailand.

Menurut data Indonesia Corruption Watch (ICW) yang dikutip dari Katadata, korupsi di beberapa sektor ekonomi mencatatkan tingkat kerugian negara terbesar sepanjang tahun 2022.

Bahkan, lima besar dari seluruh sektor tersebut berada di bidang ekonomi.

Dari sekian banyak sektor itu, sektor perdagangan mencatatkan kerugian negara paling besar akibat korupsi, yaitu Rp 21 triliun.

Kemudian diikuti sektor transportasi sebesar Rp 8,8 triliun, sektor sumber daya alam Rp 7 triliun, sektor agraria Rp 2,7 triliun, dan sektor utilitas Rp 982,7 miliar.

Lalu, diikuti oleh perbankan Rp 516,3 miliar, pertahanan dan keamanan Rp 453,1 miliar, sektor desa Rp 381,9 miliar, sektor pemerintahan Rp 238,9 miliar, sektor pendidikan Rp 130,4 miliar, serta investasi dan pasar modal Rp 123,9 miliar.

Berikut data sektor kasus korupsi dengan nilai kerugian negara pada 2022:

Desa (115 kasus): Rp381.947.508.605
Utilitas (88 kasus): Rp982.650.170.188
Pemerintahan (54 kasus): Rp238.864.223.983
Pendidikan (40 kasus): Rp130.422.725.802
Sumber daya alam (35 kasus): Rp6.991.905.298.412
Perbankan (35 kasus): Rp516.311.670.301
Agraria (31 kasus): Rp2.660.495.253.696
Kesehatan (27 kasus): Rp73.905.212.389
Sosial kemasyarakatan (26 kasus): Rp116.235.776.805
Kepemudaan & olahraga (13 kasus): Rp46.336.115.709
Transportasi (12 kasus): Rp18.829.811.532.887
Kebencanaan (12 kasus): Rp94.473.033.327
Keagamaan (10 kasus): Rp77.316.361.942
Perdagangan (10 kasus): Rp20.962.979.341.935
Kepemiluan (10 kasus): Rp25.959.510.384
Komunikasi dan Informasi (9 kasus): Rp20.444.303.484
Investasi dan pasar modal (4 kasus): Rp123.885.725.659
Pertahanan dan keamanan (2 kasus): Rp453.094.059.541
Kebudayaan dan pariwisata (2 kasus): Rp20.510.000.000
Peradilan: (4 kasus) data kerugian negara belum tersedia

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/12/22/202743382/cek-fakta-mahfud-md-klaim-banyak-korupsi-di-sektor-sektor-pertumbuhan

Terkini Lainnya

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke