CEK FAKTA: Anies Sebut Pembangunan Manusia di Indonesia Timur Tertinggal 10 Tahun

KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung soal ketimpangan pembangunan manusia antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur.

Dilansir Kompas.com, hal tersebut disampaikan Anies saat berkampanye di Wetland Square, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Selasa (5/12/2023).

"Ketimpangan ini masalah serius. Kalimantan, Indonesia Timur tertinggal 10 tahun dalam pembangunan manusianya," ujar Anies.

Bagaimana faktanya?

Indeks Pembangunan Manusia atau IPM adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui pencapaian pembangunan yang menekankan pada aspek kualitas hidup manusia.

IPM diinisiasi oleh Program Pembangunan PBB (UNDP) sejak tahun 1990-an dan diadaptasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Indikator itu mengukur tiga dimensi, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak.

IPM dibagi menjadi empat kategori, yaitu rendah (kurang dari 60), sedang (60 sampai kurang dari 70), tinggi (70 sampai kurang dari 80), sangat tinggi (80 ke atas).

Pada 17 Agustus 2022, Kompas.id menerbitkan artikel "IPM Indonesia: Barat dan Timur Terpaut Satu Dekade", yang menyoroti perbedaan mencolok dari sisi indeks pembangunan manusia antara wilayah Indonesia barat dan timur.

Berdasarkan data BPS, IPM Indonesia dari 2010 hingga 2021 terus mengalami peningkatan.

Pada 2010, IPM Indonesia berada di angka 66,53 (sedang), dan pada 2021 meningkat menjadi 72,29 (tinggi).

Kendati demikian, peningkatan tersebut belum merata.

Di wilayah Indonesia bagian barat yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali, rata-rata IPM sedikit lebih tinggi dari angka nasional, yakni 72,98.

Namun, di Indonesia bagian timur yang meliputi Nusa Tenggara, Sulawesi, gugus Maluku, dan Papua, angka IPM berada di bawah angka nasional, yakni 68,39.

Angka itu tidak jauh berbeda dengan rata-rata IPM kawasan barat Indonesia pada 2012, yakni 68,65.