KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial membagikan tangkapan layar mengenai kebijakan Perilaku Kebencian Twitter terbaru.
Tangkapan layar kebijakan yang dirilis pada April 2023 itu berbunyi demikian, dalam terjemahan bahasa Indonesia:
Anda tidak boleh menyerang orang lain secara langsung atas dasar ras, etnis, asal kebangsaan, kasta, orientasi seksual, jenis kelamin, identitas gender, afiliasi agama, usia, disabilitas, penyakit serius, atau Twitter Blue.
Tangkapan layar itu diunggah oleh akun Facebook ini dan Twitter ini pada Minggu (23/4/2023).
Unggahan itu menarasikan bahwa Twitter membuat kebijakan khusus yang membedakan antara pengguna Twitter biasa dan yang berlangganan centang biru.
Seolah, pelanggan centang biru dilindungi dari ujaran kebencian. Lantas, bagaimana faktanya?
Tangkapan layar dimanipulasi
Konten yang diunggah di media sosial merupakan hasil manipulasi. Tangkapan layar yang diunggah berbeda dengan kebijakan Perilaku Kebencian di Twitter.
Dalam kebijakan terbaru yang dirilis pada April 2023, tidak ada aturan khusus bagi pelanggan Twitter Blue.
Berikut bunyi paragraf pertama kebijakan tersebut:
Anda tidak boleh menyerang orang lain secara langsung atas dasar ras, etnis, asal kebangsaan, kasta, orientasi seksual, jenis kelamin, identitas gender, afiliasi agama, usia, disabilitas, atau penyakit serius.
Terlihat bahwa tangkapan layar yang beredar telah mengubah bagian akhir paragraf tersebut.
Satire karena penghapusan centang biru
Apabila dilihat dari riwayat perubahan kebijakan, tidak ada pula aturan khusus bagi pengguna centang biru.
Kebijakan Perilaku Kebencian sebelumnya, yakni pada Februari 2023 juga tidak mengindikasikan perbedaan aturan khusus bagi Twitter Blue.
Dikutip dari Reuters, Kamis (27/4/2023), konten itu merupakan bentuk satire atau parodi.
Satire itu kemungkinan besar merupakan respons dari keputusan Twitter untuk menghapus tanda centang biru lama dari semua profil pengguna pada 20 April 2023, kecuali pelanggan Twitter Blue.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/04/28/210200182/twitter-tidak-mengubah-kebijakan-ujaran-kebencian-khusus-twitter-blue