Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kekhasan Masjid Agung Demak dan Peran Sunan Kalijaga...

KOMPAS.com - Cerita rakyat meyakini Sunan Kalijaga berperan dalam pembangunan Masjid Agung Demak. Adapun masjid itu merupakan perwujudan konsep akulturasi budaya dan media dakwah para sunan.

Masji Agug Demak memiliki kekhasan atap tumpang tiga dengan bentuk limasan. Bentuk ini terbilang unik dan berbeda dengan masjid lain periode itu yang umumnya menggunakan kubah.

Pembangunannya pun menjadi prototipe masjid-masjid di Jawa.

Penentu arah kiblat dan tata letak

Berdasarkan bukti peninggalan masjid, cerita rakyat, serta beberapa literatur sejarah, membuktikan bahwa Masjid Agung Demak dibangun pada masa Raden Patah.

Kisah yang diyakini masyarakat serta cerita Babad Tanah Jawa, mempercayai bahwa Sunan Kalijaga berperan dalam menentukan kiblat dan tata letak masjid.

Dikutip dari Sunan Kalijaga dan Mitos Masjid Agung Demak (2021), Sunan Kalijaga membuat usulan untuk membuat tata kota berupa masjid, alun-alun, dan Keraton.

Usulan itu disetujui oleh penguasa Kerajaan Demak, Raden Patah.

Kemudian, pembangunan Masjid Agung Demak dibantu oleh para wali lainnya.

Sunan Giri berperan sebagai ketua. Anggotanya terdiri atas Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Kalijaga.

Hal pertama yang dilakukan sebelum membangun masjid adalah menentukan kiblat. Sunan Kalijaga memiliki peran dalam menemukan arah kiblat.

Menjelang shalat Jumat di bulan Dzulqa'dah, Sunan Kalijaga berdiri menghadap selatan.

Sunan Kalijaga menggambarkan tangan kanannya sebagai kabah Mekkah dan tangan kirinya menggambarkan masjid yang kemudian menjadi pusat kota Demak.

Garis antara tangan kanan dan tangan kiri inilah yang kemudian disepakati para wali sebagai arah kiblat Masjid Agung Demak.

Apabila diukur dengan teknologi modern ketepatan pengukuran oleh Sunan Kalijaga hanya kurang 12 derajat.

Menurut cerita rakyat Babad Tanah Jawa, pembangunan masjid itu dilakukan antara 29 Januari, 5, 12, dan 19 Februari 1479 M.

Kesultanan Demak

Terlepas dari mitos atau cerita rakyat yang bekembang, faktanya Demak menjadi kerajaan Islam yang cukup kuat di Jawa.

Dikutup dari Karakteristik dan Mitos Masjid Agung Peninggalan Kerajaan Islam di Jawa (2021), Kesultanan Demak berdiri pada akhir abad ke-15, di bawah pimpinan Raden Patah sebagai raja pertama.

Kekuasaannya meliputi Demak, Semarang, Tegal, Jepara, sebagian Palembang dan Kalimantan.

Kerajaan Majapahit belum sepenuhnya runtuh ketika Kesultanan Demak berdiri.

Ikon terkenal dalam Kesultanan Demak yakni adanya sembilan dewan penasihat yang disebut Wali Songo.

Mereka adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Giri, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Kalijaga.

Wali Songo ini juga dipercaya memiliki peran besar dalam penyebaran Islam di Indonesia.

Kesultanan Demak bahkan menguasai hampir seluruh tanah Pasundan di Jawa Barat, di masa pemerintahan Sultan Trenggono.

Contoh bagi masjid lainnya

Masjid Agung Demak berada di Jalan Sultan Fatah, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak.

Luas bangunan utamanya seluas 31 x 31 meter persegi, dengan serambi berukuran 31 x 15 meter persegi.

Bangunan berbentuk bujur sangkar itu memiliki empat tiang utama, dengan atap bertingkat.

Masjid lain di bawah kesultanan atau kerajaan Islam di Jawa, dibangun berdasarkan contoh dari Masjid Agung Demak.

Contohnya, Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon, Masjid Agung Banten, Masjid Agung Yogyakarta, dan Masjid Agung Surakarta.

Tata letak dan arsitektur Masjid Agung Demak dijadikan patokan pembangunan masjid sampai abad ke-17 M di Jawa.

Masjid itu juga dijadikan sebagai lambang kerajaan Islam pertama yang menghubungkan wali-wali di Jawa.

Sebab, pada masa itu pembangunan masjid juga menjadi simbol kebesaran kerajaan Islam.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/03/28/135032282/kekhasan-masjid-agung-demak-dan-peran-sunan-kalijaga

Terkini Lainnya

Ketika Konser David Bowie 'Menyatukan' Jerman Barat dan Timur...

Ketika Konser David Bowie "Menyatukan" Jerman Barat dan Timur...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah Mengatasnamakan Bank Maluku Malut

[HOAKS] Undian Berhadiah Mengatasnamakan Bank Maluku Malut

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Manipulasi Konten Sule Promosi Judi Online

[VIDEO] Beredar Manipulasi Konten Sule Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Penangkapan Linda Terkait Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

[HOAKS] Video Penangkapan Linda Terkait Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kabar Penyanyi Dangdut Muchsin Alatas Berpulang

[HOAKS] Kabar Penyanyi Dangdut Muchsin Alatas Berpulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Gurita Raksasa Terdampar di Pantai Bali

[HOAKS] Foto Gurita Raksasa Terdampar di Pantai Bali

Hoaks atau Fakta
AI dan Kekhawatiran atas Dampaknya terhadap Pemilu

AI dan Kekhawatiran atas Dampaknya terhadap Pemilu

Data dan Fakta
[VIDEO] Hoaks Mike Tyson Akan Beri 10 Juta Dollar ke Pria yang Nikahi Putrinya

[VIDEO] Hoaks Mike Tyson Akan Beri 10 Juta Dollar ke Pria yang Nikahi Putrinya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Henry Ford dan Mobil Pertamanya, Foto Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Hoaks Henry Ford dan Mobil Pertamanya, Foto Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Makam Nabi Imran Dinarasikan Keliru sebagai Makam Nabi Adam dan Siti Hawa

INFOGRAFIK: Makam Nabi Imran Dinarasikan Keliru sebagai Makam Nabi Adam dan Siti Hawa

Hoaks atau Fakta
Jenis Air Kemasan di AS Tidak Ditentukan dari Warna Tutup Botol

Jenis Air Kemasan di AS Tidak Ditentukan dari Warna Tutup Botol

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Saat Indonesia Raih Piala Uber Pertama pada 1975

Kilas Balik Saat Indonesia Raih Piala Uber Pertama pada 1975

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Ronaldo Berikan Bola ke Penggemar Al Nassr, Bukan Anak Palestina

[KLARIFIKASI] Ronaldo Berikan Bola ke Penggemar Al Nassr, Bukan Anak Palestina

Hoaks atau Fakta
Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke