Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Piala Dunia 1958 Jadi Saksi Munculnya Legenda Sepak Bola Bernama Pele

KOMPAS,com - Dunia sepak bola berduka dengan meninggalnya Edson Arantes do Nascimento atau Pele. Legenda Brasil itu mengembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (30/12/2022) dini hari WIB di usia 82 tahun.

Selama berkarier sebagai atlet sepak bola,  Pele meraih sejumlah prestasi, baik di sektor tim maupun individu.

Piala Dunia 1958 menjadi saksi bagaimana seorang remaja berusia 17 tahun bernama Pele menggila dan membawa Brasil untuk kali pertama menjadi juara Piala Dunia.

Saat Piala Dunia 1958 berlangsung, tidak ada yang memprediksi Pele bakal menjadi bintang. Selain masih berusia 17 tahun, Piala Dunia 1958 adalah pengalaman pertamanya tampil di turnamen bergengsi tersebut.

Pelatih Brasil saat itu Vicente Feola mengatakan bahwa beberapa orang sempat menganggap sebelah mata Pele di Piala Dunia 1958, termasuk psikolog tim nasional Brasil.

Saat itu federasi sepak bola Brasil menugaskan seorang psikolog bernama Joao Carvalhaes ke dalam skuad Brasil. Joao menguji para pemain dan menyebut Pele terlalu kekanak-kanakan.

"Kamu mungkin benar. Tapi Anda tidak tahu apa-apa tentang sepak bola dan saya telah melihat Pele bermain, " kata Feola kepada psikolog tim nasional Brasil tersebut, seperti dilansir dari Fox Sport.

Kepercayaan yang diberikan oleh Feola tidak disia-siakan Pele. Sempat absen di dua pertandingan di fase grup karena cedera, Pele memulai debutnya ketika Brasil melawan Uni Soviet di pertandingan terakhir fase grup.

Dalam pertandingan itu Brasil berhasil menang dengan skor 2-0 lewat gol yang dicetak oleh Vava.

Usai lolos dari fase grup, Brasil bertemu dengan Wales di perempat final. Pele menjadi pahlawan kemenangan Brasil dengan skor 1-0 ketika melawan Wales. Gol semata wayangnya mengantarkan Brasil ke semifinal Piala Dunia 1958.

Gol itu pun sangat berkesan bagi Pele. Selain membuat Brasil melaju ke semifinal, Pele mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol termuda dalam ajang Piala Dunia, ketika berusia 17 tahun dan 239 hari.

Hingga kini rekor itu tidak pernah terpecahkan, meskipun setiap tahun bermunculan pemain hebat layaknya Lionel Messi hingga Cristiano Ronaldo.

Di partai semifinal Piala Dunia 1958, Brasil bertemu dengan Perancis yang saat itu diisi oleh pemain hebat seperti Just Fontaine yang merupakan pemegang rekor pencetak gol terbanyak dalam satu edisi Piala Dunia.

Namun berkat penampilan apik Pele, Brasil berhasil mengandaskan perlawanan Les Blues dengan skor 5-2. Di pertandingan itu Pele tampil menggila dengan mencetak hattrick.

Pele pun kembali mencatatkan rekor sebagai pemain termuda yang mencetak hattrick di Piala Dunia, ketika usianya baru menginjak 17 tahun 244 hari.

Just Fontaine dibuat kagum oleh penampilan Pele ketika menumbangkan Perancis di semifinal Piala Dunia 1958.

"Ketika saya melihat Pele bermain, saya merasa harus gantung sepatu," ucap penyerang Perancis tersebut.

Sementara itu,  di partai final Brasil kembali tampil apik dengan membungkam tuan rumah Swedia. Brasil menang telak atas Swedia dengan skor telak 5-2.

Pele kembali menggila dan menyumbang dua gol, sementara tiga gol lainnya diceploskan oleh Vava dan Mario Zagallo.

Kemenangan itu pun membuat Brasil untuk pertama kalinya meraih gelar Piala Dunia. Pele tercatat sebagai termuda yang memenangkan Piala Dunia ketika berusia 17 tahun 249 hari.

Setelah Piala Dunia 1958, Pele juga meraih juara bersama Brasil di Piala Dunia 1962 dan 1970. Pele menjadi satu-satunya pemain yang memenangkan Piala Dunia di tiga edisi berbeda.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/12/30/210445982/piala-dunia-1958-jadi-saksi-munculnya-legenda-sepak-bola-bernama-pele

Terkini Lainnya

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke