Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kaleidoskop Hoaks 2022: Deretan Informasi Palsu Seputar Bencana Alam

KOMPAS.com - Informasi palsu soal bencana menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Pola hoaks yang selama ini beredar, setelah terjadinya suatu bencana kemudian akan muncul baragam unggahan berisi informasi keliru di media sosial.

Di tengah simpang-siur pasca-bencana, informasi palsu di media sosial beredar cepat dari satu akun ke akun lainnya, hingga mengakibatkan keresahan.

Ada yang dalam bentuk foto atau video lama yang disebarkan dengan konteks keliru. Ada pula imbauan palsu yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Apa saja hoaks yang beredar sepanjang 2022? Berikut rangkuman dan fakta-faktanya.

Hoaks gunung meletus

Gunung meletus membawa dampak besar bagi pemukiman di sekitarnya. Sehingga, informasi soal erupsi menjadi kewaspadaan dan kekhawatiran tersendiri.

Aktivitas gunung berapi sepanjang 2022, diikuti oleh informasi keliru di media sosial.

Contohnya, hoaks soal letusan Gunung Semeru pada 7 Januari 2022.

Setelah ditelusuri Kompas.com, pada Jumat (7/1/2022) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memastikan bahwa informasi itu hoaks/ Pada saat itu, Gunung Semeru berstatus Level III (Siaga).

Informasi palsu lainnya muncul selelah gunung berapi Hunga Tonga Hunga Ha'apai mengalami erupsi pada Sabtu (15/1/2022).

Gunung berapi bawah laut itu meletus dan memicu gelombang tsunami yang menerjang Tongatapu, pulau terbesar di Tonga.

Namun, video simulasi dari Galeri Gunug Berapi, Museum Auckland keliru diklaim sebagai letusan gunung berapi di Tonga. Penelusuran faktanya dilakukan oleh Kompas.com pada Rabu (19/1/2022).

Pola serupa juga terjadi ketika Gunung Merapi mengalami 10 kali guguran lava pijar pada Senin (30/05/2022). Setelahnya beredar foto yang diklaim terjadi pada hari yang sama.

Setelah ditelusuri Kompas.com pada Senin (30/05/2022), rupanya foto tersebut diambil dari video lama yang diunggah sejak 11 Mei 2018.

Salah satu gempa yang menjadi sorotan tahun ini adalah gempa di Cianjur pada Senin (21/11/2022).

Bencana itu dikaitkan dengan klaim bahwa Gunung Gede-Pangrango meletus.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan kepada Kompas.com, Rabu (28/12/2022) bahwa kejadian gempat tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Gede-Pangrango.

Terbaru, ada informasi palsu berupa imbauan untuk tidak berlibur ke daerah Anyer, Banten.

Dikabarkan bahwa Gunung Anak Krakatau mengeluarkan asap cukup besar pada Rabu (28/12/2022).

PVMBG menginformasikan bahwa informasi itu tidak benar. Aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau pada 15 Desember 2022 lalu terdapat imbauan untuk tidak mendekati gunung tersebut radius 5 kilometer.

Adapun Anyer berjarak lebih dari 40 kilometer sehingga tidak masyarakat yang hendak berlibur ke wilayah tersebut tetap aman. Fakta lebih lengkap dapat dilihat di sini.

Kabar bohong setelah gempa Cianjur

Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengalami gempa 5,6 M pada Senin (21/11/2022).

Setelah bencana tersebut, deretan hoaks beredar terkait bencana susulan. Mulai dari puting beliung, hingga pergeseran tanah.

Pada Rabu (23/11/2022) Kompas.com menemukan sebaran hoaks soal video pergeseran tanah yang diklaim terjadi di Cianjur.

Faktanya, itu adalah citra satelit likuifaksi tanah di komplek perumahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah. Video itu salah satunya diunggah di kanal YouTube KompasTV pada 6 Oktober 2018.

Beredar pula video angin puting beliung di media sosial, yang dikatikan dengan kejadian setelah gempa Cianjur.

Setelah ditelusuri Kompas.com, Kamis (1/12/2022), rupanya itu adalah video lama dari kejadian puting beliung pada Rabu (7/9/2022), di Gegerbitung, Sukabumi, Jawa Barat.

BNPB dan BMKG mencatat per Selasa (29/11/2022) belum ada laporan mengenai kejadian puting beliung di wilayah yang terdampak gempa Cianjur.

Hoaks seputar banjir dan dampak banjir

Sejumlah wilayah di Indonesia merupakan wilayah langganan bajir setiap musim hujan.

Pada Juli lalu, beragam akun di Facebook menyebarkan video soal klaim bajir bandang yang terjadi di Jember, Jawa Timur.

Video itu bersumber dari sebuah akun YouTube yang menyebut bahwa banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Petung, Kamis (20/1/2022) malam.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jember, Ahmad Roib menginformasikan pada Kompas.com, Kamis (15/7/2022) bahwa informasi tersebut hoaks.

Video yang beredar merupakan kejadian banjir pada 2020, sementara pada Juli 2022 tidak ada sungai dengan ketinggian di atas normal di wilayah Jember.

Ada pula beragam informasi keliru soal dampak banjir, seperti sapi dan motor yang tenggelam, hingga jembatan ambruk.

Contohnya seperti banjir di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Minggu (16/10/2022) malam. Setelah kejadian banjir itu, beredar video sapi yang terseret arus sungai.

Pada Rabu (19/10/2022), Kompas.com menelusurinya dan diketahui bahwa video itu bukan berlokasi di Blitar, melainkan di Meksiko.

Contoh lain, ketika banjir melanda Kota Bogor, pada Rabu (12/10/2022), beredar video sejumlah motor yang diterjang arus air.

Kompas.com pada Jumat (14/10/2022) menelusuri potongan video tersebut. Satu video berlokasi di Vietnam pada 26 Juli 2022 dan potongan berikutnya merupakan banjir di Bogor pada 5 Februari 2018.

Sebuah video mengeklaim bahwa jembatan yang berlokasi di Kandangan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur

Video itu disebarkan pada Oktober 2022, tak berjarak lama setelah kejadian banjir di sejumlah wilayah di Indonesia.

Faktanya, itu adalah video lama jembatan Kambaniru, Kabupaten Sumba Timur, NTT yang ambruk pada 4 April 2021.

Kepala Kepolisian Sektor Kandangan Inspektur Satu Wahyu Hariyadi memastikan bahwa jembatan Kandangan terpantau aman.

Penelusuran fakta selengkapnya baca di sini.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/12/29/183401082/kaleidoskop-hoaks-2022-deretan-informasi-palsu-seputar-bencana-alam

Terkini Lainnya

OpenAI Ungkap Firma Israel Gunakan AI untuk Sebar Disinformasi

OpenAI Ungkap Firma Israel Gunakan AI untuk Sebar Disinformasi

Data dan Fakta
[HOAKS] Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

[HOAKS] Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Elon Musk Mabuk karena Pengaruh Obat

[HOAKS] Video Elon Musk Mabuk karena Pengaruh Obat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk Pembangunan IKN

[HOAKS] Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk Pembangunan IKN

Hoaks atau Fakta
Waspadai Pesan SMS Phishing Mengatasnamakan Pos Indonesia

Waspadai Pesan SMS Phishing Mengatasnamakan Pos Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks! Seniman Suriah Bikin Patung Liberty dari Reruntuhan Rumahnya

INFOGRAFIK: Hoaks! Seniman Suriah Bikin Patung Liberty dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Promosi Judi Online

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Nenek Kembar Empat Berusia 90 Tahun

[HOAKS] Foto Nenek Kembar Empat Berusia 90 Tahun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Mobil Kepresidenan Parkir di Kantor Polisi Cirebon

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Mobil Kepresidenan Parkir di Kantor Polisi Cirebon

Hoaks atau Fakta
Ketika Henry Ford Menguji Coba Mobil Pertamanya pada 1896

Ketika Henry Ford Menguji Coba Mobil Pertamanya pada 1896

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Kapolri Tutup Kasus Vina Cirebon

[HOAKS] Kapolri Tutup Kasus Vina Cirebon

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MPR Sepakat Tidak Melantik Gibran sebagai Wakil Presiden

[HOAKS] MPR Sepakat Tidak Melantik Gibran sebagai Wakil Presiden

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke