Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Jepang Rayu India agar Mau Bantu Australia Menyerang Indonesia

KOMPAS.com - Sebuah konten yang beredar di media sosial Facebook mengeklaim bahwa Jepang merayu India agar membantu Australia menyerang Indonesia.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut adalah hoaks.

Narasi yang dibacakan dalam konten tersebut mencatut berita Sindonews, 20 Maret 2022.

Dalam berita aslinya, Jepang mendesak India untuk mengecam tindakan militer Rusia di Ukraina. Namun, narasi asli berita diubah untuk membangun isu menyesatkan.

Konten yang beredar

Konten yang mengeklaim Jepang merayu India agar membantu Australia menyerang Indonesia dibagikan di Facebook oleh akun ini pada Rabu (23/11/2022).

Berikut narasi yang dibagikan:

ATAS PERINTAH AS, JEPANG RAYU NEGARA INI AGAR BANTU AUSTRALIA SERANG INDONESIA !!

Narasi itu disertai sebuah video berdurasi 10 menit yang hingga Kamis (24/11/2022) telah mendapatkan 14.000 tayangan.

Berikut petikan narasi yang dibacakan dalam video:

Perdana Menteri India Narendra Modi menjamu mitranya dari Jepang Fumio Kisihida di New Delhi pada hari Sabtu, di mana kedua pemimpin membahas urusan bilateral dan keamanan internasional.

India terus menolak tekanan untuk secara terbuka mengutuk Indonesia atas tindakan militernya ke Australia.

Penelusuran Kompas.com

Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa narasi yang disampaikan narator video tersebut mencatut berita Sindonews, 20 Maret 2022.

Berita tersebut berjudul "Jepang Desak India Kecam Rusia".

Dalam video yang beredar di Facebook, isi berita asli Sindonews telah diubah sedemikian rupa untuk membangun narasi menyesatkan.

Berikut petikan berita asli dari Sindonews:

Perdana Menteri India Narendra Modi menjamu mitranya dari Jepang Fumio Kishida di New Delhi pada hari Sabtu (19/3/2022), di mana kedua pemimpin membahas urusan bilateral dan keamanan internasional.

India terus menolak tekanan untuk secara terbuka mengutuk Rusia atas tindakan militernya di Ukraina.

Berita asli itu dicatut dan diubah narasinya menjadi seperti ini:

Perdana Menteri India Narendra Modi menjamu mitranya dari Jepang Fumio Kisihida di New Delhi pada hari Sabtu, di mana kedua pemimpin membahas urusan bilateral dan keamanan internasional.

India terus menolak tekanan untuk secara terbuka mengutuk Indonesia atas tindakan militernya ke Australia.

Tidak ada konflik Indonesia-Australia

Isu konflik antara Indonesia-Australia merebak di media sosial. Kebanyakan isu ini secara keliru mengeklaim bahwa Australia merebut kawasan Pulau Pasir.

Adapun Pulau Pasir merupakan bagian dari Kepulauan Ashmore dan Cartier yang terletak di Samudra Hindia.

Status kepemilikan pulau ini ada di tangan Australia sejak hampir satu abad lalu. Pulau ini berjarak sekitar 320 kilometer dari lepas pantai barat laut Australia dan 170 kilometer di sebelah selatan Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Kamis (3/11/2022), Eropa mencatat bahwa pulau ini ditemukan oleh Samuel Ashmore pada 11 Juni 1811.

Pada 1850-an, wilayah ini belum diklaim oleh negara mana pun dan menjadi tujuan kapal penangkap paus milik Amerika.

Pada 1947, ada nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani Australia dan Indonesia yang menyepakati bahwa Pulau Pasir adalah milik Australia.

Dengan demikian tidak terjadi konflik antara Indonesia dan Australia terkait Pulau Pasir.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten yang mengeklaim Jepang merayu India agar membantu Australia menyerang Indonesia adalah hoaks.

Narasi dalam konten itu mencatut berita Sindonews, yang aslinya memberitakan desakan Jepang agar India segera mengutuk tindakan militer Rusia di Ukraina secara terbuka.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/11/24/123600282/-hoaks-jepang-rayu-india-agar-mau-bantu-australia-menyerang-indonesia

Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke