Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Populasi Global Capai 8 Miliar dan Urgensi Pembangunan Berkelanjutan

KOMPAS.com - Populasi penduduk di dunia diprediksi mencapai 8 miliar pada Selasa (15/11/2022). Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memproyeksikan tingkat pertumbuhan populasi dunia akan mencapai puncaknya pada 2080 dengan jumlah penduduk sekitar 10,4 miliar.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, angka populasi penduduk global yang tinggi merupakan momentum untuk merayakan keberagaman, mendorong kemajuan di bidang kesehatan serta mengurangi risiko kematian ibu dan anak.

“Pada saat yang sama, ini adalah pengingat tanggung jawab kita bersama untuk merawat planet kita dan momen untuk merenungkan di mana kita masih gagal memenuhi komitmen kita satu sama lain,” ujar Guterres, dikutip dari laman PBB, Rabu (16/11/2022).

PBB memperkirakan peningkatan populasi global hingga 2050, kemungkinan akan terkonsentrasi di delapan negara, yakni Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Tanzania.

Maka, menurut PBB, perlu ada antisipasi melalui pembangunan berkelanjutan, terutama terkait kesehatan, pendidikan, hingga kesetaraan gender yang berpengaruh pada tingkat kesuburan dan memperlambat pertumbuhan populasi global.

Isu-isu di atas perlu dipertimbangkan karena pertumbuhan populasi berkaitan juga dengan sektor ekonomi dan sosial suatu negara.

"Pertumbuhan populasi yang cepat membuat pemberantasan kemiskinan, memerangi kelaparan dan kekurangan gizi, dan meningkatkan cakupan sistem kesehatan dan pendidikan menjadi lebih sulit," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial, Liu Zhenmin.

Sementara, di sebagian negara sub-Sahara Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Karibia terjadi peningkatan persentase usia kerja, antara 25 hingga 64 tahun.

Peningkatan ini merupakan peluang dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi per kapita yang dikenal sebagai dividen demografis. Caranya, negara-negara perlu memberi akses pendidikan, kesehatan, serta kesempatan kerja yang produktif dan layak.

Penyesuaian program publik

Meski populasi 8 miliar penduduk merupakan angka yang tidak sedikit, tetapi pertumbuhan populasi global mengalami perlambatan.

Pada 2020, pertumbuhan populasi turun di bawah 1 persen. Ini adalah tingkat paling lambat sejak 1950.

Prospek Penduduk Dunia 2022 juga menyatakan bahwa angka kelahiran telah turun tajam dalam beberapa dekade terakhir di banyak negara.

Sekitar dua pertiga populasi dunia tinggal di negara atau wilayah dengan fertilitas hidup di bawah 2,1 kelahiran per wanita. Itu angka yang cukup untuk membuat pertumbuhan nol dalam jangka panjang bagi negara dengan populasi kematian rendah.

Populasi dari 61 negara atau wilayah diproyeksikan menurun 1 persen atau lebih antara tahun 2022 dan 2050, karena tingkat kesuburan yang rendah dan, dalam beberapa kasus, peningkatan tingkat emigrasi.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 memengaruhi perubahan populasi hingga harapan hidup secara global turun menjadi 71,0 tahun pada 2021. Sementara pada 2019, angka harapan hidup berada di angka 72,8 tahun.

Di beberapa negara, gelombang pandemi kemungkinan mengakibatkan pengurangan jumlah kehamilan dan kelahiran.

Setelah situasi pandemi sudah cukup terkendali, populasi penduduk usia 65 tahun ke atas diproyeksikan meningkat dari 10 persen pada 2022 menjadi 16 persen pada 2050.

Sehingga, menurut PBB, negara-negara dengan populasi lansia yang semakin banyak perlu menyesuaikan program publiknya.

Program publik yang perlu disesuaikan antara lain membangun perawatan kesehatan universal, sistem perawatan jangka panjang, meningkatkan keberlanjutan sistem jaminan sosial dan pensiun.

“Hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pembangunan berkelanjutan bersifat kompleks dan multidimensi” kata Zhenmin.

 

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/11/16/193740182/populasi-global-capai-8-miliar-dan-urgensi-pembangunan-berkelanjutan

Terkini Lainnya

Ketika Konser David Bowie 'Menyatukan' Jerman Barat dan Timur...

Ketika Konser David Bowie "Menyatukan" Jerman Barat dan Timur...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah Mengatasnamakan Bank Maluku Malut

[HOAKS] Undian Berhadiah Mengatasnamakan Bank Maluku Malut

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Manipulasi Konten Sule Promosi Judi Online

[VIDEO] Beredar Manipulasi Konten Sule Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Penangkapan Linda Terkait Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

[HOAKS] Video Penangkapan Linda Terkait Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kabar Penyanyi Dangdut Muchsin Alatas Berpulang

[HOAKS] Kabar Penyanyi Dangdut Muchsin Alatas Berpulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Gurita Raksasa Terdampar di Pantai Bali

[HOAKS] Foto Gurita Raksasa Terdampar di Pantai Bali

Hoaks atau Fakta
AI dan Kekhawatiran atas Dampaknya terhadap Pemilu

AI dan Kekhawatiran atas Dampaknya terhadap Pemilu

Data dan Fakta
[VIDEO] Hoaks Mike Tyson Akan Beri 10 Juta Dollar ke Pria yang Nikahi Putrinya

[VIDEO] Hoaks Mike Tyson Akan Beri 10 Juta Dollar ke Pria yang Nikahi Putrinya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Henry Ford dan Mobil Pertamanya, Foto Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Hoaks Henry Ford dan Mobil Pertamanya, Foto Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Makam Nabi Imran Dinarasikan Keliru sebagai Makam Nabi Adam dan Siti Hawa

INFOGRAFIK: Makam Nabi Imran Dinarasikan Keliru sebagai Makam Nabi Adam dan Siti Hawa

Hoaks atau Fakta
Jenis Air Kemasan di AS Tidak Ditentukan dari Warna Tutup Botol

Jenis Air Kemasan di AS Tidak Ditentukan dari Warna Tutup Botol

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Saat Indonesia Raih Piala Uber Pertama pada 1975

Kilas Balik Saat Indonesia Raih Piala Uber Pertama pada 1975

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Ronaldo Berikan Bola ke Penggemar Al Nassr, Bukan Anak Palestina

[KLARIFIKASI] Ronaldo Berikan Bola ke Penggemar Al Nassr, Bukan Anak Palestina

Hoaks atau Fakta
Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke