KOMPAS.com - Pasang surut air laut adalah peristiwa perubahan tinggi dan rendahnya permukaan laut karena terpengaruh gaya gravitasi benda-benda astronomi, khususnya Matahari dan Bulan.
Namun, sebuah video yang beredar di media sosial Facebook mengatakan bahwa hal tersebut keliru. Narasi video mengeklaim bahwa gravitasi adalah kebohongan.
Menurut narasi video, jika memang gravitasi benda-benda astronomi dapat menarik air laut hingga timbul pasang-surut, lantas mengapa hal tersebut tidak bekerja terhadap manusia?
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang untuk meminta penjelasan terkait video tersebut.
Narasi yang beredar
Video dengan narasi yang mengatakan gravitasi adalah kebohongan dibagikan di Facebook oleh akun ini pada 6 September 2022.
"Dari kecil Anda diajarkan bahwa pasang naik dan surut disebabkan oleh gravitasi Bulan. Karena sering mendengar makanya rasanya benar," kata narator video.
"Karena sudah mendengar penjelasan dalam bentuk kartun CGI (Computer Generated Image) lantas orang beranggapan bahwa gambar kartun itu nyata," lanjut narator.
"Kalau air samudera sebesar 1,4 juta triliun metrik ton itu bisa ditarik gravitasi Bulan, kenapa badan Anda yang cuma 50 kilogram enggak ketarik?" ujar narator.
"Dan, kenapa cuma air di laut yang mengalami pasang? Kenapa air di rawa tidak? Gunakan kecerdasan Anda!" kata narator.
"Bagaimana mungkin Bulan yang katanya punya gaya tarik cuma 1,6 meter per second kuadrat, jaraknya katanya 400.000 kilometer bisa narik air laut yang massanya 1,4 juta triliun metrik ton? Sementara Anda yang beratnya 50 kilogram tidak tertarik sama sekali. Gunakan kecerdasan Anda!," papar narator.
Unggahan video itu disertai sejumlah hashtag seperti
#NASA #FISIKA #KONSPIRASI #GRAVITASI #FLATEARTH #SATELIT #ISS #ASTRONOMI #ELITEGLOBAL #GLOBALELITE #MOON LANDING HOAX.
Penjelasan peneliti
Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang memberikan penjelasan terkait narasi video tersebut.
Andi mengatakan, video tersebut dibuat oleh Komunitas Bumi Datar (Flat Earth Society) sekitar lima tahun silam.
"Fokus mereka sebenarnya bukan untuk mendukung Bumi datar, melainkan mengungkap teori konspirasi yang beredar di masyarakat dan membuat narasi seolah-olah kita yang 99 persen populasi Bumi dikendalikan oleh sekumpulan elit global yang hanya 1 persen populasi Bumi," kata Andi menjelaskan latar belakang video itu kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).
Andi menjelaskan, gaya pasang surut atau gaya tidal itu adalah gaya diferensial atau beda/selisih gaya antara gravitasi Bulan, Bumi, dan Matahari.
Gaya tersebut cukup besar untuk membangkitkan kenaikan mau pun penurunan muka laut di permukaan Bumi sesuai dengan posisi relatif Bulan-Bumi-Matahari.
"Lalu, mengapa manusia tidak ikut dipengaruhi oleh gaya diferensial? Karena gaya diferensial ini hanya memengaruhi fluida yang saling terhubung/kontinuum," kata Andi.
"Sementara manusia itu lokasi atau letaknya saling berjauhan atau diskret sehingga tidak cukup mampu untuk menimbulkan gaya angkat (drag) ke manusia," tuturnya.
Dia menerangkan, seandainya seluruh manusia di dunia bergandengan tangan tanpa ada yang terputus, maka gaya tidal yang dirasakan hanya sepermiliar yang dialami oleh laut.
"Karena massa seluruh manusia di Bumi (1,15 gigaton) hanya sepermiliar massa seluruh lautan di Bumi (1,4 eksaton, 1 eksaton = 10¹? ton)" ujar Andi.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim gravitasi sebagai kebohongan adalah hoaks.
Narasi itu didasarkan pada pertanyaan mengapa gravitasi Bulan bisa menimbulkan pasang-surut air laut, namun tidak menimbulkan hal yang sama pada manusia.
Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa BRIN Andi Pangerang menjelaskan, gaya pasang-surut adalah gaya diferensial yang hanya memengaruhi fluida yang saling terhubung/kontinuum.
Gaya tersebut tidak bekerja pada manusia karena letak manusia yang saling berjauhan atau diskret sehingga tidak cukup mampu untuk menimbulkan gaya angkat.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/09/16/161700482/-hoaks-gravitasi-bulan-yang-menyebabkan-pasang-surut-air-laut-adalah