KOMPAS.com - Baru-baru ini, sebuah tangkapan layar artikel dengan logo BBC News memuat informasi terkini terkait cacar monyet beredar di media sosial.
Informasi yang dimuat dalam artikel itu disebut berasal dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC).
"Apa yang harus Anda ketahui tentang cacar monyet," demikian judul artikel tersebut.
Artikel itu memuat klaim sebagai berikut:
Bukan berasal dari BBC News
Dilansir dari laman pemeriksa fakta PolitiFact, BBC News mengonfirmasi bahwa mereka tidak menerbitkan artikel atau pun infografis dalam tangkapan layar tersebut.
Penelusuran yang dilakukan PolitiFact terhadap judul tangkapan layar di situs web BBC News tidak menemukan hasil yang cocok.
Pada 2 Agustus 2022, BBC News menerbitkan sebuah berita tentang cacar monyet dengan judul, "Apa itu cacar monyet dan bagaimana Anda tertular?"
Artikel tersebut mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Keamanan Kesehatan Inggris, dan tidak memuat klaim seperti yang tercantum di tangkapan layar.
Selain itu, reverse image search terhadap tangkapan layar itu menggunakan Google Image, TinEye, Bing dan Yandex juga tidak memberikan hasil yang cocok.
Penelusuran lebih lanjut yang dilakukan PolitiFact terhadap klaim yang dibagikan dalam gambar juga tidak menghasilkan apa-apa, menunjukkan bahwa gambar itu palsu dan tidak dibagikan oleh BBC News.
Klaim yang dibagikan tidak tepat
Beberapa hal terkait monkeypox masih diteliti. Namun, informasi yang tersedia bertentangan dengan klaim yang dimuat dalam tangkapan layar tersebut.
1. Tidak benar cacar monyet menyebar lewat udara
Tidak ada bukti CDC mengklasifikasikan cacar monyet dapat menyebar lewat udara.
Menurut CDC, cacar monyet dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ruam, keropeng atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi virus, termasuk menyentuh benda, kain, dan permukaan barang yang pernah digunakan penderita cacar monyet.
Penyakit ini juga bisa menular melalui kontak dengan sekresi pernapasan.
Seseorang yang sedang hamil dapat menyebarkan virus ke janin melalui plasenta, dan orang juga bisa tertular cacar monyet dari hewan yang terinfeksi.
2. Cacar monyet bukan herpes
Menurut WHO, cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yang merupakan anggota genus Orthopoxvirus.
CDC menyebutkan, herpes genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh dua jenis virus, yaitu virus herpes simpleks tipe 1 dan virus herpes simpleks tipe 2.
CDC juga menyatakan bahwa cacar monyet "tidak dianggap sebagai infeksi menular seksual,".
3. Cacar monyet tidak berlangsung 2-4 bulan
Cacar monyet biasanya tidak berlangsung dua sampai empat bulan. WHO dan CDC melaporkan bahwa gejala biasanya berlangsung sekitar dua hingga empat minggu.
4. Cacar monyet tidak menyebabkan kelumpuhan
WHO tidak mencantumkan kelumpuhan sebagai salah satu komplikasi utama kasus cacar monyet yang parah.
Beberapa kasus infeksi yang parah dapat menyebabkan komplikasi medis termasuk infeksi sekunder, pneumonia, sepsis, ensefalitis, kebingungan dan infeksi kornea, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/09/150500482/benarkah-cdc-menyebut-cacar-monyet-bisa-menyebar-lewat-udara