Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang Uji Coba Pesawat Jet Komersial Pertama, de Havilland Comet

KOMPAS.com - Teknologi pesawat yang berkembang seiring dengan bidang permesinan, berawal dari ide-ide yang muncul memanfaatkan gerak-gerak mekanik.

Dilansir dari Britannica, ide pertama yang muncul adalah ornithopter yang merupakan pesawat dengan gerak sayap mengepak seperti cara terbang burung.

Kemudian berupa aerial screw dengan perputaran baling-baling yang merupakan teknologi pendahulu dari helikopter.

Namun, keberhasilan menerbangkan pesawat berawak yang pertama adalah balon udara yang dirancang dua bersaudara asal Perancis Joseph-Michel dan Jacques-Étienne Montgolfier, pada 1783.

Kondisi aerodinamika atau saat udara bertemu benda padat, menjadi faktor penentu balon terbang dapat membubung ke atas.

Pemanfaatan aerodinamika untuk menggerakkan pesawat terjadi pada 1799 ketika Sir George Cayley, seseorang di starta baron Inggris, menggambar sebuah pesawat dengan sayap tetap untuk daya angkat, empennage atau ekor penyetabil, dan sistem propulsi untuk daya dorong secara terpisah.

Penerbangan pesawat jet komersial pertama

Penggunaan propulsi baling-baling terus ditingkatkan dalam pengembangan pesawat hingga muncul teknologi baru, yakni mesin jet, untuk mendorong pesawat maju.

Mesin jet menyemburkan gas yang menghasilkan dorongan yang lebih kuat daripada baling-baling. Pesawat jet untuk komersial diujicobakan pertama kali pada 27 Juli 1949 atau 73 tahun yang lalu.

Dilansir dari History.com, De Havilland Comet adalah pesawat komersial yang disebut berteknologi jet-propelled yang diuji coba di Inggris saat itu.

Pembuatnya ialah Sir Geoffrey de Havilland (1882-1965) yang sebelumnya merancang kendaraan bermotor, dan kemudian menjadi perancang pesawat dan pelopor penerbangan Inggris.


Sebelumnya saat Perang Dunia II, De Havilland berperan dalam perancangan pesawat-pesawat jet tempur. Setelah perang usai, dia mengalihkan fokusnya ke ranah komersial.

Selanjutnya, Comet masih harus menjalani masa pengujian dan pelatihan selama tiga tahun sebelum dilempar ke para pembeli.

British Overseas Aircraft Corporation (BOAC) mulai melayani penerbangan psawat jet untuk penumpang umum menggunakan Comet 1A dengan 44 kursi dari London, Inggris, ke Johannesburg, Afrika Selatan, pada 2 Mei 1952.

Dalam perjalanan itu, Comet memang memecahkan rekor tercepat untuk masa itu, yakni 480 mil per jam.

Namun bisnis ini tak berjalan mulus menyusul serangkaian kecelakaan pesawat jet yang fatal pada 1953 dan 1954.

Seluruh armada untuk sementara dilarang terbang. Penyelidikan yang dilakukan menyimpulkan bahwa berbagai kecelakaan itu disebabkan keausan logam.

Hal itu terjadi karena tekanan pesawat kerap meningkat dan berkurang berulang kali. De Havilland pun meningkatkan pesawat jet-nya dan disertifikasi ulang.

Di sisi lain Amerika Boeing dan Douglas ternyata telah mengenalkan produk pesawat jet mereka yang lebih cepat dan efisien yang kemudian mendominasi industri ini.

Awal tahun 1980-an penggunaan Comet semakin merosot. Saat itu sebagian besar maskapai penerbangan komersial menghentikan operasional armada Comet mereka.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/07/28/104230182/mengenang-uji-coba-pesawat-jet-komersial-pertama-de-havilland-comet

Terkini Lainnya

[VIDEO] Hoaks! Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk IKN

[VIDEO] Hoaks! Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk IKN

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni

[HOAKS] Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Garuda DC-10 di Jepang pada 1996

Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Garuda DC-10 di Jepang pada 1996

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Patung Lilin Paus Yohanes Paulus II, Bukan Jenazah yang Masih Utuh

[KLARIFIKASI] Patung Lilin Paus Yohanes Paulus II, Bukan Jenazah yang Masih Utuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Shah Rukh Khan Meninggal Dunia

[HOAKS] Shah Rukh Khan Meninggal Dunia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

[KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

[KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Penjemputan Jenazah Lukas Enembe, Bukan Demo di Cirebon

[KLARIFIKASI] Video Penjemputan Jenazah Lukas Enembe, Bukan Demo di Cirebon

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Unjuk Rasa Buruh Dinarasikan Menuntut Usut Kasus Vina

[KLARIFIKASI] Video Unjuk Rasa Buruh Dinarasikan Menuntut Usut Kasus Vina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Drone yang Berfungsi sebagai Toilet Ini Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto Drone yang Berfungsi sebagai Toilet Ini Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Narasi Keliru soal Kucing Selamat dari Serangan Israel

[VIDEO] Narasi Keliru soal Kucing Selamat dari Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cangkir Semangka Starbucks Tidak Terkait Israel Vs Palestina

INFOGRAFIK: Cangkir Semangka Starbucks Tidak Terkait Israel Vs Palestina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Air Rebusan Daun Jeruk Purut Sembuhkan Sakit Gigi

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Air Rebusan Daun Jeruk Purut Sembuhkan Sakit Gigi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Bangkai Pesawat Malaysia Airlines MH370 di Dasar Laut

[HOAKS] Foto Bangkai Pesawat Malaysia Airlines MH370 di Dasar Laut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Emtek Group Bantah Siapkan Penampilan Anang Usai Laga Indonesia Vs Filipina

[KLARIFIKASI] Emtek Group Bantah Siapkan Penampilan Anang Usai Laga Indonesia Vs Filipina

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke