Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

22 Juli 1987: Negosiasi Alot AS-Uni Soviet Capai Kesepakatan Pengendalian Senjata Nuklir

KOMPAS.com - Presiden pertama sekaligus terakhir Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, menjadi salah satu pemimpin negeri Beruang Merah itu yang memperbaiki hubungan dengan Blok Barat.

Dilansir dari History.com, dia mengaku tidak ingin menjalin hubungan yang kontroversial yang dipenuhi sindiran permusuhan dengan Amerika Serikat (AS), terutama di masa akhir Perang Dingin antara Blok Timur dan Barat.

Di sisi lain, Presiden AS Ronald Reagan, merupakan sosok yang dikenal sebagai antikomunis yang gigih, yang memiliki kecurigaan yang tinggi pada Gorbachev.

Minimnya kepercayaan itu sesungguhnya membuat Reagan pesimistis akan tercapai kesepakatan dengan Gorbachev dalam meningkatkan hubungan dua negara.

Namun setelah keduanya bertemu pada November 1985, sikap Gorbachev mulai dipercaya Reagan.

Hingga kemudian, muncul optimisme untuk berbagai kesepakatan, termasuk dalam hal pengendalian senjata.

Pada pertemuan selanjutnya di tahun berikutnya mereka fokus membahasa penanganan rudal nuklir yang telah dikumpulkan kedua negara dari Eropa dan berbagai negara.

Mereka hampir sepakat untuk menyingkiran rudal nuklir dari seluruh daratan Eropa, hingga terganjal satu hal membuat kesepakatan itu mundur atau berhenti.

Ganjalan itu merupakan syarat yang diajukan Gorbachev agar penghapusan rudal itu dilakukan beriringan dengan disetopnya program keamanan AS berupa Strategic Defense Initiative (SDI) atau yang lebih dikenal sebagai Star Wars.

Star Wars merupakan program militer AS yang mengorbitkan satelit dengan senjata laser yang mampu menembak rudal yang diluncurkan musuh. Reagan enggan memenuhi syarat itu.

Selama berhentinya pembahasan kesepakatan, justru muncul situasi saling tuding antara Reagan dan Gorbachev dengan rasa curiga di pihak masing-masing.

Pada 22 Juli 1987, atau 35 tahun yang lalu, Gorbachev secara dramatis mengumumkan bersedia melanjutkan pembahasan kesepakatan pembersihan rudal nuklir di seluruh dunia tanpa mengajukan syarat.

Keputusan Gorbachev yang tiba-tiba itu didorong beberapa faktor. Salah satunya untuk mengurangi beban anggaran militer, karena perekonomian Uni Soviet terus memburuk jelang berakhirnya perang dingin.

Kedua dia juga merasa perlu terus mingkatkan hubungan luar negeri dengan Inggris, Perancis, dan negara-negara Eropa barat lain yang juga menyerukan pembersihan senjata nuklir.

Sikap Gorbachev mendapatkan balasan serupa dari Reagan hingga mereka menyelesaikan kesepakatan pembersihan rudal nuklir itu.

Keduanya menandatangani Perjanjian Nuklir Jarak Menengah yang menghapus nuklir di seluruh kelas senjata, pada sebuah pertemuan di Washington pada Desember 1987.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/07/22/191858782/22-juli-1987-negosiasi-alot-as-uni-soviet-capai-kesepakatan

Terkini Lainnya

Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bayi 5 Bulan di Sumbar Terkena Tumor, Bukan Hamil

[KLARIFIKASI] Bayi 5 Bulan di Sumbar Terkena Tumor, Bukan Hamil

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 2 Juni 2024

[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 2 Juni 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pemulihan Listrik di Lampung Tidak sampai 8 Hari

[KLARIFIKASI] Pemulihan Listrik di Lampung Tidak sampai 8 Hari

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad 'Eli Koptar'

[VIDEO] Beredar Hoaks Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad "Eli Koptar"

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Ada Paket COD di Yogya dari Sindikat Narkoba China

INFOGRAFIK: Hoaks Ada Paket COD di Yogya dari Sindikat Narkoba China

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks 5 Tokoh sebagai Pendiri NASA, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks 5 Tokoh sebagai Pendiri NASA, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Atta Halilintar dan Raffi Ahmad Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Atta Halilintar dan Raffi Ahmad Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
OpenAI Ungkap Firma Israel Gunakan AI untuk Sebar Disinformasi

OpenAI Ungkap Firma Israel Gunakan AI untuk Sebar Disinformasi

Data dan Fakta
[HOAKS] Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

[HOAKS] Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Elon Musk Mabuk karena Pengaruh Obat

[HOAKS] Video Elon Musk Mabuk karena Pengaruh Obat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk Pembangunan IKN

[HOAKS] Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk Pembangunan IKN

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke