Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Angka Covid-19 Naik karena Disengaja Jelang Idul Adha

KOMPAS.com - Di media sosial beredar berbagai unggahan dengan narasi angka konfirmasi Covid-19 di Indonesia yang naik, disebabkan karena ada pihak yang sengaja melakukannya mendekati hari raya Idul Adha.

Sejumlah akun menyebarkan isu bahwa pemerintah sengaja menaikkan angka Covid-19 setiap mendekati hari raya umat Islam.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, narasi tersebut merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

Narasi yang Beredar

Berbagai unggahan yang menyatakan angka konfirmasi Covid-19 naik karena mendekati Idul Adha dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Salah satu akun mengunggah berita kasus Covid-19 yang naik pada Juni ini sambil menuliskan keterangan sebagai berikut:

Bentar lagi Idul Adha ya pantesan udah mulai ada berita kek gini nih.
Si coved naik lagi gais, tandanya udah dekat moment umat Islam, rajin jualan test coved lagi

Dan satu lagi...

Ini tandanya bakal ada packsin ke empat.
Asik kagak sih zaman now zaman penguasa otoriter?!

Penelusuran Kompas.com

Dalam laporan yang sudah ditulis Kompas.com sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, potensi penyebab kenaikan angka konfirmasi di Indonesia tiga bulan terakhir karena beberapa faktor, antara lain :

Pertama, mobilitas penduduk yang terus mengalami kenaikan jika dibandikan sepanjang 2021. Melandainya kasus berpotensi meningkatkan interaksi antar masyarakat dari satu tempat ke tempat lain.

Kedua, aktivitas-aktivitas masyarakat yang sudah kembali normal di tempat publik dan kegiatan-kegiatan berskala besar yang dihadiri oleh banyak orang.

Ketiga, kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan yang mulai terlihat longgar di tengah masyarakat seiring dengan melandainya kasus.

"Ini dapat kita lihat di tempat-tempat umum dan lingkungan pemukiman bahwa penggunaan masker sudah mulai longgar dan tidak sedisiplin saat mengalami kenaikan kasus lalu," ujar Wiku, dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/6/2022).

Di samping itu, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini juga tidak terlepas dari munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menuturkan kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara salah satunya disebabkan oleh subvariant tersebut.

"Jadi kita confirm bahwa kenaikan ini memang dipicu oleh adanya varian baru dan ini juga yang terjadi sama di negara-negara di luar Indonesia yang mgkin hari raya keagamaannya berbeda-beda dengan kita. Jadi tiap kali ada varian baru itu (kasus) naik," kata Budi, dilansir dari Kompas.com, Senin (13/6/2022)

Pada pertengahan bulan Juni, di Indonesia ditemukan delapan kasus subvarian baru itu. Dari jumlah itu, tiga di antaranya merupakan kasus impor yang masing-masing berasal dari Mauritius, Amerika, dan Brazil.

Ketiga warga negara itu terdeteksi subvarian BA.4 dan BA.5 saat menghadiri acara Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali, 23-28 Mei 2022.

Kemudian, lima kasus lainnya merupakan transmisi lokal, 4 terdeteksi di Jakarta, dan satu lainnya di Bali.

Budi mengatakan, meski subvarian BA.4 dan BA.5 menyebabkan angka konfirmasi naik namun tidak menimbulkan tingkat hunian rumah sakit tinggi. Selain itu juga tidak menimbulkan angka kematian yang tinggi seperti subvarian Omicron sebelumnya.

Menurut Budi, berdasarkan hasil pengamatan, puncak dari penularan BA.4 dan BA.5 sekitar sepertiga dari puncak varian Delta dan Omicron. Pasien BA.4 dan BA.5 yang dirawat di rumah sakit hanya sepertiga dari kasus Delta dan Omicron.

Sedangkan kasus kematian subvarian BA.4 dan BA.5 sepersepuluh dari kasus kematian dua varian virus corona terdahulu itu.

"Jadi walaupun memang BA.4 dan BA.5 ini menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara di dunia, tetapi puncak dari kenaikan kasusnya maupun hospitalisasinya maupun kematiannya jauh lebih rendah dibandingkan Omicron yang awal," ujar Budi.

Berdasarkan data yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan pada 26 Juni 2022 kasus aktif Covid-19 di Indonesia yakni 14.516 kasus. Dengan tambahan ini, maka akumulatif kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 6.080.451 kasus.

Kesimpulan

Narasi  tentang kenaikan angka konfirmasi Covid-19 disebabkan karena Idul Adha tidak benar atau hoaks.

Tren kasus Covid-19 yang tinggi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu mobilitas penduduk yang terus mengalami kenaikan, kegiatan-kegiatan berskala besar yang dihadiri oleh banyak orang, dan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan yang mulai terlihat longgar.

Di samping itu lonjakan kasus juga disebabkan oleh munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Penyebaran subvarian ini cukup cepat, meskipun lebih minim risiko kematian dibandingakan subvarian sebelumnya.

Hoaks yang disebarkan ini berpotensi membahayakan masyarakat. Sebab, kabar keliru ini tidak hanya menyebabkan masyarakat lalai akan potensi penyebaran Covid-19 tetapi juga terhasut kebencian dengan ancaman memecah belah masyarakat.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/06/27/150209782/hoaks-angka-covid-19-naik-karena-disengaja-jelang-idul-adha

Terkini Lainnya

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke