Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Ada Harta Soekarno di Swiss?

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar narasi tentang harta peninggalan Presiden Pertama RI Soekarno di Swiss? Hati-hati, karena itu bisa jadi bentuk penipuan.

Istilah mengenai harta karun Soekarno ada dalam berbagai versi, mulai dari dana revolusi, dana perjuangan, hingga harta amanah.

Salah satu isu mengenai harta peninggalan Soekarno yakni emas di Swiss, yang sempat ramai diperbincangkan pada 2012.

Konon, keberadaan emas ini berawal dari pertemuan Soekarno dengan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy, pada 14 November 1963.

Mereka disebut telah membuat The Green Hilton Memorial Agreement yang ditandatangani di Hotel Hilton Geneva, 21 November 1963.

Menurut catatan Safari ANS, penulis buku Harta Amanah Soekarno, emas itu disimpan di United Bank of Switzerland (UBS).

Sanggahan keluarga

Cucu Soekarno sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani sempat menyanggah isu adanya aset kakeknya di Swiss.

"Kan dari awal sudah dikatakan, berkaitan dengan isu yang ada Swiss itu kami keluarga tidak tahu menahu," kata Puan, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (26/12/2012).

Menurutnya, isu mengenai keberadaan aset Soekarno di Swiss belum dapat dibuktikan.

"Dan saya di sini posisinya hanya cucu, tapi dari sepengetahuan yang saya tahu dari ibu saya, ibu Megawati, bahwa hal itu tidak ada dan belum bisa dikatakan ada dan belum terbukti," tutur Puan.

Kegiatan Kennedy pada 14 dan 21 November 1963

Dari isu yang beredar, keberadaan emas ini berawal dari pertemuan Soekarno dengan Kennedy pada 14 November 1963 dan perjanjian yang dibuat pada 21 November 1963.

Menurut laman perpustakaan dan museum presindensial John F Kennedy, pada 14 November 1963 tidak ada catatan mengenai pertemuan tersebut.

Hanya ada catatan bahwa Kennedy melakukan konferensi pers tentang berbagai topik termasuk penangkapan profesor Universitas Yale Frederick C Barghoorn di Moskow dengan tuduhan spionase, Vietnam, perlawanan di Kongres terhadap program bantuan asing, keterlambatan dalam mengesahkan undang-undang, pengakuan Honduras dan Republik Dominika.

Sementara, pada 21-22 November 1963, Kennedy berada di San Antonio, Houston, Fort Worth, dan Dallas, Texas.

Kennedy muncul di pertemuan publik dan langsung kembali ke White House pada 23 November 1963. Tidak ada bukti yang mencatat mengenai transaksi emas antara Soekarno dan Kennedy.


Penipuan berkedok harta soekarno

Pernah terjadi sebelumnya, penipuan dengan iming-iming harta peninggalan Soekarno. Penipuan semacam ini bahkan memakan korban.

Berikut beberapa contoh kasusnya:

Hoaks uang Soekarno triliunan di Bank Swiss

Masih ingat penipuan King of The King? Kerajaan fiktif yang menyebarkan kabar adanya harta peninggalan Soekarno yang disimpan di Bank Swiss sebesar Rp 60.000 triliun.

Diwartakan Kompas.com, 3 Februari 2020, melalui narasi tersebut kerajaan fiktif ini meminta korbannya untuk membayar iuran anggota. Uang itu, dikatakan, sebagai pembukaan rekening yang akan jadi tempat pencairan uang.

King of The King bahkan sempat memasaang baliho di Kota Tangerang untuk mencari korban lebih banyak.

Kepolisian Tangerang pun menetapkan tiga tersangka, yakni MSN alias N, pimpinan wilayah Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), yang disebut sebagai lembaga keuangan King of The King.

Dua tersangka lainnya, yakni F alias D dan P. Keduanya adalah pemasangan spanduk di wilayah Kota Tangerang.

Kepolisian Tangerang menemukan bukti iuran anggota berupa penyetoran uang selama 6 bulan dengan nominal Rp 50.000, Rp 300.000, sampai Rp 1.500.000.

Penipuan emas batangan Soekarno

Penipuan dengan iming-iming harta Soekarno juga terjadi di Kebumen, Jawa Tengah, yang dilakukan oleh seorang penjual batagor keliling berinisial WJ (58) terhadap SW (68).

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/2/2020), WJ mengiming-imingi korban dengan mengatakan ada dua kilogram emas yang siap diambil.


Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan melaporkan, untuk meyakinkan korban, tersangka mengatakan emas itu merupakan harta karun peninggalan Soekarno yang disimpan di Bank Swiss.

"Syarat untuk menarik emas itu, korban harus menyiapkan kembang tujuh rupa serta mahar Rp 18 juta. Selanjutnya uang mahar itu diserahkan kepada tersangka pada Senin tanggal 6 Januari 2020," kata Rudy.

Tersangka melakukan semacam ritual dan meminta korban menyimpan bungkusan kain kafan. Dia meminta korban membukanya pada 7 Februari. Setelah dibuka, ternyata isinya emas batangan imitasi

Korban melaporkan penipuan tersebut. Tersangka terancam Pasal 378 KUH0 tentang Penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

 

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/05/31/180600582/benarkah-ada-harta-soekarno-di-swiss

Terkini Lainnya

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke