Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejuaraan Beregu Asia 2024: Sejarah Putri India, China Juara, Putra Indonesia Tanpa Medali

Kompas.com - 19/02/2024, 09:00 WIB
Farahdilla Puspa,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Rionny Mainaky, tetap mengapresiasi para pemain muda Indonesia meski tak bisa menjuarai Kejuaraan Beregu Asia 2024. 

Kejuaraan Beregu Asia 2024 digelar di Setia City Convention Center, Selangor, Malaysia, pada 13-18 Februari 2024. 

Tim putra Indonesia terhenti di perempat final usai kalah dari China. Untuk pertama kali sejak kompetisi ini bergulir pada 2016, mereka gagal meraih medali.

Tim putra Indonesia sempat berjaya dengan meraih medali emas tiga edisi beruntun pada 2016, 2018, dan 2020. 

Indonesia lalu gagal mempertahankan medali emas Kejuaraan Beregu Asia sektor putra pada 2022 ketika kalah 0-3 dari Malaysia di final.

Baca juga: Kejuaraan Beregu Asia 2024, Tim Putra Indonesia Perdana Tanpa Medali

Prestasi itu semakin menurun setelah hanya mencapai babak perempat final Kejuaraan Beregu Asia 2024.

Sementara itu, pada kategori tim putri, Merah Putih membawa pulang medali perunggu setelah terhenti di semifinal usai kalah 1-3 dari Thailand. 

Adapun tim putri India mencetak sejarah untuk pertama kalinya menjuarai Kejuaraan Beregu Asia 2024. 

Kemenangan 3-2 India atas Thailand di final Kejuaraan Beregu Asia 2024 dipastikan oleh pemain 17 tahun, Anmol Kharb, yang mengalahkan Pornpicha Choeikeewong 21-14, 21-9. 

Baca juga: India Juara Kejuaraan Beregu Asia 2024, Sejarah Dipastikan Bocah 17 Tahun

Sementara itu, gelar juara beregu putra diraih China usai mengalahkan juara sebelumnya, yaitu Malaysia, dengan skor 3-0. 

Meski Indonesia tak berhasil mencapai final, Rionny Mainaky tetap bersyukur dan mengapresiasi para pemain muda Indonesia. 

Rionny mengungkapkan bahwa ganda putra tampil dominan saat melawan China. Namun, ia mengakui para pemain tunggal putra kalah pengalaman. 

"Bersyukur dengan diperkuat pemain pelapis dan muda, Indonesia menjadi semifinalis di beregu putri dan perempat finalis di beregu putra Kejuaraan Beregu Asia 2024," katanya. 

"Secara umum saat di perempat final lawan China, ganda putra begitu dominan," ungkap Rionny dalam keterangan PBSI. 

"Setelah gagal sumbang poin saat lawan Korea Selatan, ganda putra bisa bangkit dan bisa menyumbangkan dua poin," ujarnya. 

Baca juga: Menpora Minta Maaf, Akui PBSI Terlambat Bentuk Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024

"Sementara di sektor tunggal, pemain kita masih kalah jam terbang dan pengalaman dari China. Meski kalah, mereka mendapat banyak pelajaran," imbuh Rionny.

"Yang penting pemain juga bisa memberikan perlawanan ketat lawan China. Pemain muda seperti Alwi dan Saut harus lebih banyak belajar dan menimba pengalaman sebanyak mungkin di ajang beregu," katanya. 

Rionny juga mengapresiasi para pemain putri yang berhasil ke semifinal meski akhirnya tak berhasil mempertahankan gelar yang diraih tahun 2022. 

"Lolos ke semifinal juga cukup bagus. Dengan pemain pelapis bisa memberikan perlawanan. Dengan diperkuat bukan pemain inti, pemain bisa tampil maksimal dan bisa menimba banyak pengalaman penting di kejuaraan beregu. Ester juga bermain baik," tuturnya. 

Rionny juga mengatakan, Kejuaraan Beregu Asia penting untuk melatih mental tanding para pemain muda. 

Turnamen ini juga menjadi gambaran menjelang Piala Thomas dan Uber yang akan berlangsung di China pada 28 April 2024. 

"Ini kejuaraan yang penting untuk melatih mental, terutama bagi pemain muda. Pemain belajar untuk tidak perlu takut sepanjang nyalinya bagus," kata dia. 

"Sebagus apa pun latihan kalau tidak berani, percuma. Selain latihan tekun, pemain perlu juga berjuang lebih keras dan berani di lapangan," ucapnya. 

"Hasil ini bisa menjadi gambaran untuk menghadapi Piala Thomas dan Uber. Para pemain juga harus berlatih lebih keras lagi dan meningkatkan terus daya juang. Pemain harus lebih berani, tidak takut, dan punya nyali," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com