Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Verawaty Fajrin, Juara Dunia Badminton Putri Pertama dari Indonesia

Kompas.com - 22/11/2021, 10:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sejak itu, Ferry mewanti-wanti Wiharjo untuk memberikan perhatian khusus terhadap Verawaty. Dia bilang, kelak Verawaty akan menjadi pemain yang disegani. 

Baca juga: Ucapan Duka Insan Bulu Tangkis atas Meninggalnya Verawaty Fajrin

Prestasi Verawaty mulai menjadi juara sejak 1968 di kejuaraan anak-anak dan remaja. Namun, namanya belum terkenal juga.

Untuk laga Pekan Olahraga Nasional (PON) VIII pada 1973 pun, Verawaty semula tidak masuk skuad DKI Jakarta. Lagi-lagi iseng, Verawaty berduet dengan ibundanya, Virgawaty, dalam laga uji coba.

Tak disangka, mereka bisa mengalahkan pasangan yang disiapkan DKI Jakarta untuk PON tersebut. Dari iseng-iseng di try out itu, Verawaty akhirnya masuk skuad DKI Jakarta untuk PON VIII. Meskipun, di ajang ini prestasinya belum maksimal.

Namun, saat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menggelar duel meet dengan tim Swedia, Verawaty membabat semua lawannya dengan skor di bawah 10.

Ingat, waktu itu sistem skor badminton masih menggunakan yang lama, poin hanya didapat ketika pemain memegang serve. Di sistem sekarang, poin bisa didapat pemain sekalipun tak sedang memegang serve

Puncak karier

Ajang internasional bagi Verawaty mulai berdatangan sesudah "keisengan-keisengan" itu, termasuk terpilih masuk tim All England 1976. Dia juga tercatat menjuarai Belanda Terbuka 1977 di nomor ganda, berpasangan dengan Imelda Wigoena. 

Berentet kemudian gelar Denmark Terbuka 1977-1978 dan Asian Games 1978 dia babat, yang semuanya dari nomor ganda bersama Imelda. 

Prestasi Verawaty mencuat pada 1979, dimulai dari Turnamen Badminton Internasional Calgary, di Kanada. Medali dia dapatkan dari tiga nomor sekaligus, sekalipun tidak semuanya medali tertinggi.

Di nomor tunggal putri, Verawaty menembus final tetapi takluk pada pemain Jepang, Fumiko Tukarin. Namun, di nomor ganda putri, Verawaty berpasangan dengan Imelda Wiguna menjadi juara, menundukkan pasangan Jepang, Atsuko Tokuda dan Mikiko Takeda. 

Baca juga: Verawaty Fajrin Meninggal Dunia, Jokowi Ucapkan Dukacita

Seperti diberitakan harian Kompas edisi 29 Oktober 1979, ganda campuran di Calgary menempatkan All Indonesian Final. Verawaty dan Imelda yang berpasangan di ganda putri, menjadi lawan tanding di nomor ini. 

Verawaty berpasangan dengan Ade Candra, sementara Imelda berpasangan dengan Christian Hadinata. Pemenangnya, pasangan Imelda dan Christian. Meski demikian, penampilan Verawaty mulai menjadi sorotan. 

Terlebih lagi, dalam satu rangkaian perjalanan dengan laga di Kanada, Verawaty merajai pula nomor-nomor pertandingan di Denmark, dengan jeda pertandingan ekshibisi di Los Angeles, Amerika Serikat. Pada 1979, Verawaty dan Imelda pun menyabet gelar juara ganda putri All England. 

Awal puncak karier Verawaty pun meletup pada 1980. Di nomor tunggal putri, ia memenangi Kejuaraan Dunia Badminton pada tahun itu, sekaligus menjadi juara dunia badminton putri pertama dari Indonesia. Bersama Imelda, di kejuaraan yang sama mereka menjadi runner-up.

Sejak itu, aneka gelar bergiliran disabet Verawaty, baik dari nomor tunggal putri, ganda putri, maupun ganda campuran. Sempat rehat pada 1983-1984 karena melahirkan, Verawaty melegenda dengan gelar-gelar juara setelah comeback hingga gantung raket. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com