Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Daniel Tangkas Sianturi
Praktisi HR

Praktisi HR dan pengamat olahraga

"Happy Ending" di Aarhus dan Gongjin!

Kompas.com - 18/10/2021, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

China tidak diperkuat Chen Long, sang peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 nomor tunggal putra.

China pun tak bisa menurunkan duet ganda putra dengan julukan "Duo Menara" yang juga peraih medali perak Olimpiade Tokyo Li Junhui/Liu Yuchen  China.

Negeri Tembok Besar tersebut juga kehilangan Shi Yuqi untuk babak final.

Tunggal putra yang menjadi salah satu penentu keberhasilan China menggondol Piala Sudirman beberapa waktu lalu itu mengalami cedera saat tampil menghadapi Jepang di babak semifinal.

Namun, China yang diperkuat para pemain muda penuh harapan tersebut tetaplah tim yang tidak bisa dianggap sebelah mata oleh siapapun, termasuk Indonesia pada duel final.

Tak ada jaminan bahwa peringkat lebih baik yang dimiliki para pemain Indonesia akan menjadikan laga-laga menjadi mudah saat berhadapan dengan China.

Apalagi, sejarah telah mencatat banyak kejutan terjadi saat bermain di nomor beregu.

Terbukti, gim pembuka pada pertandingan pertama final Piala Thomas kemarin menjadi milik China.

Lu Guang Zu yang bermain tanpa beban berhasil mencuri gim pertama atas wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.

Tak sekalipun andalan Indonesia yang juga peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 tersebut mampu unggul dalam pengumpulan poin di gim pertama.

Beruntung bagi Indonesia, saat pebulutangkis kelahiran Cimahi 24 tahun silam itu mampu bangkit untuk merebut dua gim berikut dan membuat Indonesia unggul atas China, 1-0.

Saya tak akan membahas bagaimana jalannya dua laga berikut.

Setelah mengalahkan dua mantan juara yakni Malaysia dan Denmark untuk tiba di laga pamungkas, akhirnya penantian 19 tahun untuk bisa melihat kembali Indonesia berjaya di Piala Thomas berakhir Minggu, 17 Oktober 2021, malam WIB.

Baca juga: Hasil Final Piala Thomas 2020: Jonatan Christie Menang, Indonesia Juara!

Kemenangan Jonathan Christie atas Li Shifeng pada laga ketiga babak final memastikan gelar Piala Thomas ke-14 bagi Indonesia.

Hasil ini semakin memperkukuh dominasi Merah Putih di ajang Piala Thomas mengingat tak ada negara lain yang berhasil memperoleh lebih dari 10 gelar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com