"Pada final tunggal putra, saya selalu berkata ke diri sendiri untuk tetap tenang dan sabar menunggu momen. Saya selalu yakin setiap tantangan pasti bisa saya lewati," ujar Lucaz.
"Saya sangat bangga karena bisa mengukir sejarah di sini. Selama Paralimpiade Tokyo, saya merasakan banyak tekanan dan sempat putus asa."
"Jadi, saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang terus memberi dukungan," ucap Lucaz menambahkan.
Baca juga: Semangat Pantang Menyerah Leani Ratri Oktila: Bangkit Usai Kecelakaan, Ukir Sejarah di Paralimpiade
Sama seperti Lucaz, Leani Ratri juga melakoni dua partai final dalam satu hari.
Sebelum bermain bersama Hary Susanto, Leani Ratri Oktila terlebih dahulu bertanding di final nomor tunggal putri SL4 pada Minggu (5/9/2021) pagi WIB.
Leani Ratri Oktila saat itu harus mengakui keunggulan wakil China, Cheng Hefang, dengan skor 19-21, 21-17, 16-21.
Meski harus bertanding rubber game melawan Cheng Hefang, Leani Ratri terlihat tidak kehabisan tenaga dan berhasil meraih medali emas bersama Hary Susanto.
Bagi Leani Ratri, itu adalah medali emas keduanya di Paralimpiade Tokyo 2020.
Sebelumnya, Leani Ratri berhasil meraih medali emas ketika berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah di nomor ganda putri SL3-SU5, Sabtu (4/9/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.