KOMPAS.com - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, dipastikan akan menghadapi Ratchanok Intanon (Thailand) pada 16 besar Olimpiade Tokyo 2020.
Gregoria Mariska Tunjung tentu harus bekerja keras jika ingin mengalahkan Ratchanok Intanon dan lolos ke perempat final Olimpiade Tokyo 2020.
Sebab, Ratchanok Intanon merupakan tunggal putri berpengalaman yang kerap dijuluki ratu bulu tangkis Thailand.
Gregoria Mariska Tunjung lolos ke 16 besar tungal putri bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 setelah berhasil menjadi pemuncak klasemen akhir Grup M.
Dari dua laga Grup M, Gregoria Mariska Tunjung sukses meraih dua kemenangan straight game melawan Thet Htar Thuzar (Myanmar) dan Lianne Tan (Belgia).
Baca juga: Hasil Olimpiade Tokyo 2020 - Gregoria Mariska Tundukkan Pemain Veteran, Lolos Sebagai Juara Grup M
Di sisi lain, Ratchanok Intanon melaju ke 16 besar tunggal putri Olimpiade Tokyo 2020 setelah menjadi pemuncak klasemen akhir Grup N.
Ratchanok Intanon lolos setelah berhasil mengalahkan wakil Malaysia, Soniaa Cheah, pada satu-satunya laga di Grup N.
Grup N tunggal putri Olimpiade Tokyo 2020 hanya berisikan dua pemain karena wakil Hongaria, Laura Sarosi, mengundurkan diri.
Melihat rekor pertemuan, pengalaman, dan peringkat dunia, Ratchanok Intanon lebih diunggulkan daripada Gregoria Mariska Tunjung.
Dari total tujuh pertemuan, Ratchanok Intanon selalu berhasil mengalahkan Gregoria Mariska Tunjung.
Pertemuan terakhir Ratchanok Intanon dan Gregoria Mariska Tunjung terjadi pada babak pertama Malaysia Masters 2020.
Baca juga: Kata Gregoria Mariska Tunjung Setelah Menumbangkan Veteran Tiga Olimpiade
Ratchanok Intanon saat itu sukses mengalahkan Gregoria Mariska tunjung lewat rubber game dengan skor akhir 22-24, 21-19, dan 21-15.
Dari segi pengalaman, Ratchanok Intanon juga unggul jauh dari Gregoria Mariska Tunjung.
Gregoria Mariska Tunjung yang masih berusia 21 tahun saat ini berstatus debutan di Olimpiade Tokyo 2020.
Di sisi lain, Ratchanok Intanon sebelumnya sudah pernah mengikuti Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio 2016.
Dari dua kesempatan itu, prestasi terbaik Ratchanok Intanon adalah mencapai perempat final Olimpiade London 2012.
Fakta itu tentu sangat menarik mengingat Ratchanok Intanon saat ini masih berusia 26 tahun dan sudah memiliki pengalaman tiga kali mengikuti Olimpiade.
Satu tahun setelah Olimpiade London 2012, Ratchanok Intanon mengukir sejarah ketika berhasil menjadi juara dunia pada 2013.
Baca juga: Rekap Badminton Olimpiade: Gregoria Lolos, Praveen/Melati Terhenti
Ratchanok Intanon yang kala itu masih berusia 18 tahun langsung berstatus juara dunia termuda dalam sejarah bulu tangkis.
Rekor Ratchanok Intanon itu masih bertahan hingga saat ini.
Prestasi itulah yang membuat Ratchanok Intanon kerap dijuluki ratu bulu tangkis Thailand.
Dari segi ranking, Ratchanok Intanon juga unggul cukup jauh atas Gregoria Mariska Tunjung.
Ratchanok Intanon saat ini menempati ranking enam dunia atau 17 tingkat di atas Gregoria Mariska Tunjung.
Meski kalah dari segi pengalaman, ranking, dan rekor pertemuan, Gregoria Mariska Tunjung tentu masih memiliki peluang untuk mengalahkan Ratchanok Intanon.
Sebab, segala sesuatu mungkin terjadi terutama di panggung sebesar Olimpiade.
Terkini, ganda campuran nomor dua dunia asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, tersingkir pada perempat final Olimpiade Tokyo 2020.
Dechapol/Sapsiree tersingkir setelah kalah dari wakil tuan rumah, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, Rabu (28/7/2021).
Sebelumnya, ganda campuran peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, sudah tersingkir di fase grup setelah menelan tiga kekalahan beruntun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.