KOMPAS.com - Olimpiade Tokyo 2020 akan segera bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Sebanyak 11 atlet bulu tangkis dipastikan lolos ke pesta olahraga terakbar di dunia itu.
Adapun 11 atlet bulu tangkis tersebut tersebar dari lima nomor yang dipertandingkan, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Di sektor tunggal putra, Indonesia meloloskan Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
Sementara itu, Gregoria Mariska Tunjung menjadi wakil satu-satunya di nomor tunggal putri.
Baca juga: Pesan Liliyana Natsir untuk Atlet Indonesia yang Akan Tampil di Olimpiade Tokyo
Dua pasangan ganda putra terbaik Indonesia juga memastikan tiket Olimpiade, yaitu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Indonesia juga meloloskan masing-masing satu wakil di nomor ganda putri melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dari sektor ganda campuran.
Dari nama-nama di atas, ganda putra dan ganda campuran memiliki peluang lebih besar untuk meraih medali emas.
Hal tersebut tak lepas dari grafik penampilan Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendraselama 2019-2020 atau saat masa kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam periode tersebut, Marcus/Kevin yang merupakan ganda putra nomor satu dunia menjuarai 9 turnamen BWF.
Baca juga: EKSKLUSIF Susy Susanti - Di Balik Emas Olimpiade, Tantangan Besar hingga Hapus Tegang
Sementara itu, Ahsan/Hendra juga tampil luar biasa meski sudah berusia di atas 30 tahun.
Pasangan yang dijuluki The Daddies itu menjadi juara di turnamen mayor, yaitu All England 2019, Kejuaraan Dunia 2019, dan BWF World Tour Finals 2019.
Adapun pasangan ganda campuran Praveen/Melati juga mengantongi modal positif sebagai juara All England 2020.
Eks pebulu tangkis tunggal putri, Susy Susanti, pun berharap ketiganya bisa melanjutkan tradisi emas Indonesia di Olimpiade.
"Saya berharap tradisi emas terus berlanjut. Saya melihat dari hasil prestasi, memang ganda putra dan ganda campuran yang memiliki kans cukup besar untuk mencapai itu," kata Susy Susanti kepada KOMPAS.com, Kamis (24/6/2021).
"Selain memiliki motivasi, saya berharap atlet-atlet tersebut juga mau kerja keras. Karena ini tidak mudah, di Olimpiade apa pun bisa terjadi," ucap Susy yang pernah meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 ini.
Baca juga: Dari Susy untuk Gregoria: Di Olimpiade, Segala Sesuatu Bisa Terjadi...
Lebih lanjut, Susy menegaskan target medali emas di Olimpiade bukan hanya tugas para atlet, tetapi juga membutuhkan peran pelatih dan PBSI selaku induk bulu tangkis Indonesia.
"Atlet, PBSI termasuk pelatih dan pengurus, harus solid untuk bisa mencapai prestasi yang ditargetkan," ujarnya.
"Jadi, ini bukan hanya tugas atlet, tetapi juga ada peran pelatih, pengurus, dan tim pendukung yang sangat penting sekali. Semuanya harus menciptakan team work yang sangat solid," tutur Susy Susanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.