Bulu Tangkis dan Tradisi Emas Olimpiade, Lanjutkan Indonesia Bisa!
KOMPAS.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti, angkat bicara soal peluang tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung pada Olimpiade Tokyo 2020.
Gregoria Mariska Tunjung menjadi satu-satunya pebulu tangkis tunggal putri Indonesia yang akan bertanding di ajang multievent empat tahunan tersebut.
Gadis yang akrab disapa Jorji itu akan mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 bersama 10 atlet bulu tangkis lainnya.
Adapun Gregoria Mariska Tunjung lolos ke Olimpiade Tokyo setelah menempati peringkat ke-15 Race to Tokyo dengan koleksi 45.200 poin dari 18 turnamen yang diikuti selama periode kualifikasi.
Baca juga: Jadwal Lengkap Pertandingan Atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Olimpiade Tokyo akan menjadi debut Gregoria Mariska Tunjung pada pesta olahraga terakbar di dunia tersebut.
Lantas, bagaimana peluang Gregoria meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020?
Legenda tunggal putri Indonesia sekaligus peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti, mengakui perjuangan Gregoria Mariska di Olimpiade nanti akan berat.
Pernyataan Susy Susanti itu didasarkan pada hasil yang diraih Gregoria sepanjang menjalani turnamen belakangan ini.
Pencapaian tertinggi Gregoria Mariska di turnamen individu BWF sejak 2019 adalah lolos ke perempat final New Zealand Open 2019, Korea Open 2019, Taiwan Open 2019, dan Thailand Masters 2020.
Sisanya, mantan juara dunia junior 2017 itu lebih sering terhenti di babak-babak awal.
Baca juga: EKSKLUSIF Rexy Mainaky - Kalau Dengar Juara Olimpiade, Reaksi Orang Berbeda...
"Memang melihat dari prestasi terakhir, mungkin setahun belakangan Jorji kurang pertandingannya. Performanya kalau saya lihat belum bisa teruji," kata Susy Susanti kepada KOMPAS.com, Kamis (24/6/2021).
"Waktu dia juara dunia junior 2017 sebetulnya saya berharap. Lalu, pada 2018, performa Jorji sedang tinggi-tingginya. Dia bisa mengalahkan dan menyulitkan beberapa pemain elite dunia. Dia juga sempat juara (di Finlandia Open 2018)," ucapnya.
"Namun, belakangan saya melihat dia seperti stuck. Setelah tahun 2019 itu, dia agak kurang. Bukan menurun, melainkan seperti itu saja performa-nya. Dia sudah nyaris menang, tetapi tidak berhasil," kata Susy Susanti.
Meski begitu, Susy Susanti masih menyimpan harapan agar Gregoria Mariska Tunjung bisa meraih medali.
Baca juga: EKSKLUSIF Susy Susanti - Di Balik Emas Olimpiade, Tantangan Besar hingga Hapus Tegang
"Di Olimpiade, segala sesuatu bisa terjadi. Jadi, bagaimana kondisi terakhir nanti. Memang kalau dilihat dari prestasi mungkin sedikit berat," kata Susy.
"Akan tetapi, kami berharap Olimpiade bisa membangkitkan semangat Jorji dan paling tidak bisa meraih medali. Kalau dilihat dari hitung-hitungannya, Jorji sebagai kuda hitam di sana," ujarnya.
"Semoga itu memacu Jorji untuk bisa termotivasi dan bermain terbaik. Justru karena dia tanpa beban itu akan lebih bagus," tutur Susy Susanti.
Adapun Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan dimulai pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.