Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

EKSKLUSIF Susy Susanti - Di Balik Emas Olimpiade, Tantangan Besar hingga Hapus Tegang

Kompas.com - 15/07/2021, 05:00 WIB
Farahdilla Puspa,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Bulu Tangkis dan Tradisi Emas Olimpiade, Lanjutkan Indonesia Bisa!

Wawancara Eksklusif Jurnalis Kompas.com Farahdilla Puspa bersama Legenda Bulu Tangkis Indonesia Susy Susanti

KOMPAS.com - Legenda tunggal putri Indonesia, Susy Susanti, angkat bicara tentang pengalamannya tampil di Olimpiade. Nama Susy Susanti harum berkat kesuksesannya meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.

Ketika itu, Susy Susanti berhasil "mengawinkan" medali emas Olimpiade dengan tunggal putra Alan Budikusuma, sosok yang kini menjadi pasangan hidupnya.   

Keberhasilan Susy Susanti menjadi juara Olimpiade semakin istimewa sebab saat itu merupakan kali pertama bulu tangkis dipertandingkan di ajang multievent empat tahunan tersebut.

Adapun Susy meraih medali emas setelah mengalahkan Bang Soo-hyun dari Korea Selatan di partai final.

Dalam wawancara eksklusif dengan KOMPAS.com via telepon pada Kamis (24/6/2021), Susy mengungkapkan pengalamannya tampil di Olimpiade, mulai dari persiapan hingga lawan terberat.

Dia juga berbicara tentang peluang tim bulu tangkis Indonesia, khususnya tunggal putri, dalam perburuan medali pada Olimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus 2021.

Baca juga: EKSKLUSIF Alan Budikusuma – Kisah Emas Olimpiade 1992, Tegang Buka Gerbang, Menang!

Selain itu, Susy sekaligus buka suara perihal pemberian gelar pahlawan nasional kepada para atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia.

Berikut hasil wawancara KOMPAS.com dengan Susy Susanti:

1. Apa tantangan terbesar dari pebulu tangkis saat tampil di Olimpiade? Bagaimana cara mengatasinya?

Tantangan yang terbesar untuk menghadapi Olimpiade yang pasti persiapan. Persiapan nomor satu, kedua, menjaga kondisi fisik. Lalu, persiapan secara mental dan analisis permainan lawan. Menyiapkan diri sendiri juga agar lebih tenang dan fokus.

Di sana juga, kami perlu menjaga jangan sampai sakit, konsentrasi, dan fokus karena situasinya beda antara open tournament dan Olimpiade. Kalau open tournament seminggu, tetapi Olimpiade biasanya lebih panjang. Persiapannya, adaptasinya di sana, dan suasananya.

Kami di sana pasti tinggal di dorm. Situasi itu juga memengaruhi secara mental atlet, ada ketegangan. Kami tinggal di sana satu kompleks dengan atlet lainnya. Pasti itu berpengaruh cukup banyak sehingga kita masuk dalam situasi pertandingan. Itu juga harus tetap dijaga dari konsentrasi dan fokusnya.

2. Bisa dibilang tantangan terbesar datang dari atletnya sendiri?

Betul, (tantangan) yang terbesar pasti diri sendiri dan juga persiapan. Persiapan untuk strategi dan segalanya.

3. Apa arti Olimpiade bagi seorang atlet?

Olimpiade buat seorang atlet itu adalah momen event terbesar karena Olimpiade adalah turnamen, kalau bisa dibilang yang paling akbar yang diakui. Bisa ikut Olimpiade itu suatu kebanggaan.

Olimpiade berlangsung hanya empat tahun sekali dan tidak semua atlet bisa lolos. Otomatis siapa pun, bisa dibilang jadi olimpian ya, yang lolos ke sana sudah menjadi suatu kebanggaan karena atlet-atlet pilihan yang bisa masuk.

Kualifikasinya juga tidak mudah. Dua tahun harus mengumpulkan poin agar bisa lolos. Menjadi seorang juara di Olimpiade tentunya itu adalah kebanggaan tertinggi bagi seorang atlet karena pengakuan dari dunia.

Kami bisa main di Indonesia Open, Malaysia Open, Jepang, bahkan All England, tetapi itu hanya orang yang mengerti badminton (yang menonton). Namun, ketika kami tampil di Olimpiade, semua mata dunia pasti tertuju ke sana dan dunia betul-betul mengakui kita sebagai seorang juara.

Tentunya berdampak ke negara karena kalau kami punya prestasi, otomatis negaranya yang lebih terkenal. Jadi, (Olimpiade) adalah momen kami bisa memberikan sesuatu, prestasi terbaik untuk mengangkat nama negara masing-masing.

4. Boleh diceritakan persiapan Anda sebelum mengikuti Olimpiade Barcelona 1992?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com