KOMPAS.com - Dubes RI untuk Inggris, Desra Percaya, mengungkapkan isi komunikasi dengan pihak NHS (Otoritas Kesehatan Inggris) terkait kisruh dan perlakuan diskriminatif yang diterima kontingen Indonesia di All England 2021.
Dubes Desra Percaya mendapat jawaban dari NHS perihal protokol kesehatan yang harus dijalani para pemain Indonesia.
Ia juga mendapat informasi mengenai beberapa kejanggalan perlakuan terhadap kontingen Indonesia berbanding dengan peserta dari negara lain.
Dubes Desra menekankan bahwa NHS punya peraturan jelas dan ketat dengan mempertimbangkan apa sih yang terjadi di Inggris.
Apalagi, angka positif di Inggris masih naik terutama karena ada beberapa varian virus baru. Selain varian dari Inggris sendiri, ada juga varian Brasil, Afrika Selatan, dan terakhir Filipina.
Baca juga: Dubes RI Ingin Pemerintah dan PBSI Boikot All England, tetapi....
Oleh karena itu, NHS dibilang menerapkan konteks protokol tracking dan tracing ketat.
Melansir data dari Universitas Johns Hopkins, Inggris Raya memiliki jumah kasus Covid-19 terbesar di Eropa dan tertinggi keenam di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, India, dan Rusia.
Mendapat fakta ini, sang Duta Besar pun bertanya mengenai protokol kesehatan NHS bagi pendatang di mana semua penumpang harus menjalani karantina mandiri apabila ada penumpang yang terdeteksi positif.
Ada dua kisruh dari hal ini karena ada pemain Turki Neslihan Yigit yang sempat dijadwalkan bermain pada Kamis (18/3/2021) atau sehari setelah timnas Indonesia dipaksa mengundurkan diri walau pun Yigit juga berada dalam pesawat sama dengan kontingen Merah Putih.
Pada akhirnya, Yigit pun mundur setelah ia melapor ke pihak BWF dan All England pada Kamis pagi.
Baca juga: Marcus Gideon: Kami Tak Boleh Naik Bus dan Lift, Panitia Lepas Tangan!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.