KOMPAS.com - Duta Besar RI untuk Inggris, Desra Percaya, membuka takbir mengenai polemik pemain tunggal putri asal Turki, Neslihan Yigit, yang sempat dijadwalkan bertanding di saat para perwakilan Merah Putih sudah harus mundur karena mendapat surel pemberitahuan dari NHS.
Dubes Desra mendapat informasi langsung dari CEO penyelenggara All England, Adrian Christy, yang juga menjabat sebagai Chief Executive Badminton England (PBSI-nya Inggris).
"Adrian memuji bahwa para pemain Indonesia dan kontingen sangat tertib," ujarnya langsung dalam acara Rosi di KompasTV pada Kamis (18/3/2021) malam WIB.
"Dalam artian, begitu menerima surat elektronik tersebut, mereka langsung melapor kepada panitia."
"Namun, si pemain Turki ini tidak lapor."
Baca juga: All England 2021 - Wakil Turki yang Satu Pesawat dengan Tim Indonesia Akhirnya WO
Rosiana Silalahi selaku host acara tersebut pun bertanya, "dia menerima (surel itu) tetapi tidak melapor?"
"Itu dia, kesalahannya juga."
Dubes Desra pun meminta fakta kejadian dan perasaan ketidak adilan ini harus disampaikan ke tim Indonesia.
"Ini kan kewajiban Anda. Jangan sampai saya yang minta," tuturnya.
"Ini kredibilitas penyelenggara dan juga BWF."
"Setelah saya minta, saya bilang mereka untuk telepon Ricky Subagja untuk minta maaf dan sampaikan situasinya seperti apa."
"Jangan sampai tim merasa ada unfair treatment kepada mereka."
"Bisa jadi, apa yang dianggap sebagai unfair treatment karena tidak adanya transparansi informasi yang disampaikan secara langsung oleh otoritas penyelenggara kepada tim kita."
Baca juga: Polemik All England 2021, Mohammad Ahsan Sayangkan Komentar Warganet
Neslihan Yigit memang berada dalam satu pesawat dengan tim Indonesia yang berangkat dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021).
Pada Rabu (17/3/2021), 20 dari 24 anggota Tim Indonesia mendapat surat elektronik (surel) dari NHS/Otoritas Kesehatan Inggris bahwa mereka telah melakukan kontak dengan seorang kasus positif di penerbangan tersebut dan harus segera menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.