KOMPAS.com - Masyarakat Pemerhati Bulu Tangkis Indonesia (MPBI) turut berkomentar soal kasus 8 pebulu tangkis Indonesia yang terlibat pengaturan skor.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengungkapkan delapan pemain Indonesia yang diskors karena terbukti melakukan pengaturan pertandingan hingga perjudian di bulu tangkis.
Hal tersebut disampaikan BWF melalui laman resmi mereka pada Jumat (8/1/2021).
Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) pun mengutuk keras perbuatan tercela itu. PBSI juga menegaskan bahwa kedelapan pebulu tangkis yang terlibat merupakan pemain non-pelatnas.
Baca juga: Terlibat Pengaturan Skor, 8 Pebulu Tangkis Indonesia Dihukum BWF
Tanggapan PBSI itu kemudian mengundang atensi Masyarakat Pemerhati Bulu Tangkis Indonesia (MPBI).
Mereka senang sekaligus menyayangkan sikap PBSI yang dinilai seakan lepas tangan sehingga ada pemain yang terlibat dalam pengaturan skor.
"Kami senang, tetapi juga menyayangkan sikap PBSI. Senang bahwa PBSI mendukung penegakan sportivitas dan fair play di bulu tangkis. Kami support konsistensi semangat dan sikap PBSI," ujar perwakilan MPBI kepada KOMPAS.com, Sabtu (9/1/2021).
"Hal yang kami sayangkan adalah PBSI seakan lepas tangan. Bukankah PBSI memiliki warga yang bukan hanya ada di pelatnas?"
"Sikap ini seperti tidak mendorong organisasi untuk membangun semangat mencari solusi program pembinaan, edukasi, dan pencegahan kepada seluruh warganya untuk tidak melakukan perbuatan yang anti sportivitas dan fair play ini."
Kepada KOMPAS.com, Kepala Bidang Humas dan Media PBSI, Broto Happy, pun menepis anggapan MPBI tersebut.
Broto menjelaskan bahwa PBSI sebagai organisasi sudah meminta para pemain baik yang berada di klub maupun pelatnas berkomitmen untuk tidak mencederai nilai-nilai olahraga.
"Kami sudah melakukannya, bukan hanya pemain di pelatnas, tetapi juga klub-klub di Indonesia," kata Broto Happy saat dihubungi KOMPAS.com.
"Langkah itu harus didukung juga oleh semua klub dengan meminta komitmen para pemain binaannya untuk menjunjung nilai-nilai luhur olahraga seperti sportivitas, respek, dan fair play," tuturnya.
Lebih lanjut, Broto Happy juga mengungkapkan PBSI terus mendampingi 8 pebulu tangkis tersebut ketika menjalani investigasi dengan BWF di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Ketika kasus itu mencuat, para terdakwa diminta hearing atau dengar pendapat ke Kuala Lumpur dan itu didampingi oleh PBSI," ujarnya.
Baca juga: 8 Pebulu Tangkis Indonesia Terlibat Pengaturan Skor, PBSI Buka Suara