Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anthony Ginting yang Tak Punya Senior di Pelatnas dan Tembus Peringkat 3 Dunia

Kompas.com - 09/03/2020, 06:20 WIB
Farahdilla Puspa,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menceritakan perjuangannya tanpa sosok senior di pelatnas hingga bisa berada di peringkat tiga besar dunia.

Anthony Ginting menceritakan awal mula dirinya bergabung ke pelatnas bersama dua rekannya, Jonatan Christie dan Ihsan Maulana Mustofa pada 2014 lalu.

Pebulu tangkis asal Cimahi itu mengungkapkan beratnya ada di pelatnas tanpa sosok senior tunggal putra lainnya.

"Kami tidak punya sosok senior saat masuk pelatnas. Saya, Jojo (sapaan akrab Jonatan Christie) dan Ihsan (Maulana Mustofa) saat itu ke mana-mana bertiga. Mulai dari latihan dan bertanding, capek juga bertiga," kata Anthony dikutip Kompas.com dari BolaSport.

Baca juga: Kento Momota Absen, Anthony Ginting Nilai Persaingan di All England 2020 Tetap Berat

"Kalau ada sosok senior, kami bisa bertanya untuk tahu gambaran persaingan tunggal putra dunia. Akan tetapi, kami pure terjun sendiri, kecebur sendiri, basah sendiri."

"Kami langsung ke arena (pertandingan) sendiri. Jadi, kami tahu bagaimana rasanya sendiri. Dari segi latihan, porsinya banyak karena kami targetnya cepat naik mengikuti Superseries," katanya melanjutkan.

Anthony juga mengungkapkan dia, Jonatan, dan Ihsan kerap kali kewalahan saat bertemu pemain elite.

"Saat itu, kami belum matang untuk bisa sama atau melebih mereka. Dulu kami lebih kewalahan di lapangan," ucap Anthony.

"Ranking kami dulu masih di bawah sehingga bermain nothing to lose. Pemain peringkat bawah pasti ingin mengejar. Jadi saat bertemu pemain yang levelnya di atas kalah, tidak apa-apa yang penting sudah main bagus."

"Kalau menang, jadi nilai plus karena bisa memberi kejutan. Jika ingin bermain pada turnamen Super 750 dan 1000, permainannya tidak bisa asal," ujar dia.

Baca juga: Dinilai Mampu Hambat Laju Kento Momota, Ini Jawaban Anthony Ginting

Baik Anthony, Jonatan, maupun Ihsan kemudian diikutkan ke banyak turnamen untuk bisa tampil pada Piala Thomas 2016.

Anthony pun mengaku sempat merasa berat saat harus bertemu Chen Long (China) yang saat itu tampil sangat gemilang.

"Pemain negara lain di Piala Thomas semua sudah berpengalaman pada turnamen Superseries. Mau tidak mau, kami harus merasakan permainan mereka. Jadi kami tidak kaget karena sudah pernah bertemu sebelumnya," kata pemain berusia 23 tahun ini.

"Awalnya berat karena ranking saya masih di bawah sudah harus bertemu Chen Long yang lagi top-topnya," lanjutnya.

Kendati demikian, usaha dan kerja keras mereka pun berbuah manis. Selama menjadi pemain pelatnas, Anthony, Jonatan, dan Ihsan berhasil memenangi medali emas SEA Games 2015 (beregu) dan medali emas Kejuaraan Beregu Asia 2016 yang menjadi pemanasan menuju Piala Thomas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com