Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kompas.com - 25/05/2024, 19:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Penulis

KOMPAS.com - Pada 1987, aksi heroik seorang pemuda asal Kampung Jatungeun Wetan, Desa Mekar Sari, Kecamatan Tigaraksa, Tangerang bernama Mat bin Mat Suroh menjadi perbincangan.

Pasalnya, ia berhasil menyelamatkan Kerata Api (KA) 225 dari kecelakaan fatal akibat rel yang patah, meski harus bertaruh nyawa.

Sebulan sebelum aksi heroik Mat bin Mat Suroh, dunia kereta api Indonesia berduka usai terjadi kecelakaan maut kereta api yang dikenal dengan Tragedi Bintaro.

Kecelakaan yang terjadi pada 19 Oktober 1987 di wilayah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan itu menelan korban 139 orang.

Belum lepas dari ingatan itu, kecelakaan besar mungkin saja akan terjadi lagi jika Mat bin Mat Suroh tidak melakukan aksi heroik untuk menyelematkan kereta dari kecelakaan serupa.

Baca juga: Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Temukan rel patah saat gembalakan kembau

Aksi "Pahlawan Penyelamat KA 225" ini terekam dalam catatan Harian Kompas, 1 Desember 1987.

Pria yang akrab disapa Jang Mat itu semula sedang membawa kerbau milik ayah angkatnya ke ladang pada Senin, 26 November 1987.

Di tengah perjalanan, ketika jam tangannya menunjukkan pukul 5.30 WIB, ia mendapati sebuah rel yang patah dan terlepas lima sentimeter dari ikatan relnya.

Sekilas, kenangan akan Tragedi Bintaro yang terjadi sebulan sebelumnya, terlintas dalam pikirannya.

Dengan kondisi rel yang patah, kereta yang melaju dengan kecepatan 50 kilometer per jam berpotensi akan mengalami kecelakaan fatal.

Baru berencana untuk melaporkan temuannya ke stasiun terdekat, ia merasakan deru KA 225 dari getaran halus rel yang diinjaknya, meski belum terlihat.

Dalam kondisi bimbang dan bingung, Jang Mat melihat lokomotif kuning muncul dari tikungan berjarak 350 meter dari tempatnya.

Baca juga: Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Lambaikan kaos dan adang kereta

Melihat ada seseorang yang berdiri di tengah rel, masinis pun sempat membunyikan peluit kereta.

Tanpa berpikir panjang, Jang Mat kemudian melepas kaus merah yang dikenakannya sambil melambai-lambaikannya, berharap kereta berhenti.

"Saya tidak tahu apakah masinis melihat lambaian baju merah saya. Tapi lokomotif itu tetap melaju cepat," kata dia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Catat, Ini Waktu Larangan untuk Minum Kopi dan Dampaknya

Catat, Ini Waktu Larangan untuk Minum Kopi dan Dampaknya

Tren
Mengenal Teori Bumi Berlubang dan Agartha, Inspirasi Serial 'Joko Anwar's Nightmares and Daydreams'

Mengenal Teori Bumi Berlubang dan Agartha, Inspirasi Serial "Joko Anwar's Nightmares and Daydreams"

Tren
Kemenkumham Soroti Kasus Peserta UTBK Tunarungu Dipaksa Copot ABD dan Dicurigai Joki

Kemenkumham Soroti Kasus Peserta UTBK Tunarungu Dipaksa Copot ABD dan Dicurigai Joki

Tren
Siswa SMP Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Padang, Saksi Sempat Lihat Korban Ditendang

Siswa SMP Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Padang, Saksi Sempat Lihat Korban Ditendang

Tren
Menilik Pegunungan Appalachia, Rumah bagi Cerita Misteri dan Supranatural

Menilik Pegunungan Appalachia, Rumah bagi Cerita Misteri dan Supranatural

Tren
Gangguan di Server Pusat Data Nasional Terjadi Cukup Lama, Apa Penyebabnya?

Gangguan di Server Pusat Data Nasional Terjadi Cukup Lama, Apa Penyebabnya?

Tren
Lowongan Kerja PT KAI untuk SMA: Ini Syarat, Link, dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja PT KAI untuk SMA: Ini Syarat, Link, dan Cara Daftarnya

Tren
Urutan Nonton 7 Episode Joko Anwar's Nightmares and Daydreams

Urutan Nonton 7 Episode Joko Anwar's Nightmares and Daydreams

Tren
Benarkah Mencuci Piring Bisa Bantu Meredakan Stres? Ini Kata Psikolog

Benarkah Mencuci Piring Bisa Bantu Meredakan Stres? Ini Kata Psikolog

Tren
Penjelasan Kemenag soal Video Jemaah Haji Diduga Meninggal dan Telantar di Arab Saudi

Penjelasan Kemenag soal Video Jemaah Haji Diduga Meninggal dan Telantar di Arab Saudi

Tren
Kasus Anjing Gigit Manusia Kembali Terjadi, Bisakah Pemilik Dipidana?

Kasus Anjing Gigit Manusia Kembali Terjadi, Bisakah Pemilik Dipidana?

Tren
Kronologi Anggota Satpol PP Pekanbaru Peras Nenek Rp 3 Juta, Modus soal Izin Bangunan

Kronologi Anggota Satpol PP Pekanbaru Peras Nenek Rp 3 Juta, Modus soal Izin Bangunan

Tren
Pelajar di Padang Diduga Jadi Korban Penganiayaan Polisi hingga Meninggal, KPAI Desak Polri Berbenah

Pelajar di Padang Diduga Jadi Korban Penganiayaan Polisi hingga Meninggal, KPAI Desak Polri Berbenah

Tren
5 Fakta Kecelakaan Pajero Vs Truk di Tol Semarang-Batang yang Menewaskan 4 Orang

5 Fakta Kecelakaan Pajero Vs Truk di Tol Semarang-Batang yang Menewaskan 4 Orang

Tren
Ahli Deteksi Kebangkitan Lubang Hitam 1 Juta Kali Massa Matahari, Apa Dampaknya?

Ahli Deteksi Kebangkitan Lubang Hitam 1 Juta Kali Massa Matahari, Apa Dampaknya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com