KOMPAS.com - Jika Anda memiliki anjing peliharaan, mungkin pernah melihat mereka menunjukkan perilaku berputar-putar untuk mengejar ekornya sendiri.
Melihat seekor anjing yang mengejar ekornya bisa jadi terlihat lucu dan hiburan bagi manusia. Namun, dalam banyak konteks hal ini mungkin perlu dicegah.
Seekor anjing mungkin mengejar ekornya saat sedang merasa bersemangat atau sedang bermain-main. Di sisi lain, ini dapat mengindikasikan adanya masalah.
Baca juga: Dari Pudel hingga Golden Retriever, Berikut 10 Rekomendasi Ras Anjing Paling Cerdas di Dunia
Lantas, apa saja alasan seekor anjing mengejar ekornya sendiri?
Anak anjing dan anjing yang berusia lebih muda lebih mungkin mengejar ekornya sendiri untuk bersenang-senang.
Anak anjing khususnya, belum menyadari bahwa ekornya sebenarnya adalah bagian dari tubuhnya sendiri, menurut Live Science.
Ini terjadi ketika mereka sedang sangat bersemangat dan tidak menemukan teman atau mainan yang bisa dijadikan pelampiasan.
Baca juga: Anjing Disebut sebagai Hewan yang Buta Warna, Mengapa? Berikut Alasannya
Kebosanan menjadi alasan lain mengapa anjing mengejar ekornya senciri, terutama jika anjing peliharaan Anda ditinggal sendirian dalam waktu lama.
Untuk anjing yang mengejar ekornya karena bosan, solusi sederhananya adalah dengan mengajaknya bermain lempar tangkap atau berjalan-jalan.
Sejumlah penyakit fisik juga menjadi salah satu faktor mengapa Anjing mengejar ekornya. Misalnya, cedera pada ekor, gatal akibat parasit atau kutu, hingga karena alergi makanan.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan anjing peliharaan Anda menjilat, menggigit, atau mengejar ekornya.
Baca juga: 7 Makanan dan Minuman Manusia yang Berbahaya jika Dikonsumsi Anjing Peliharaan
Dilansir dari laman PetMD, kondisi stres dan kecemasan kronis juga dapat menjadi penyebab anjing mengejar ekornya,
Terutama jika hal itu membantu anjing menghindari situasi menakutkan atau memberikan perasaan lega.
Perilaku berulang, seperti mengejar ekor, yang dipicu oleh kondisi lingkungan disebut perilaku stereotip.
Baca juga: Mengenal Ras Pomeranian, Anjing Mungil dengan Bulu Lebat yang Khas
Gangguan kompulsif anjing sangat mirip dengan perilaku stereotip tetapi terjadi tanpa ada hubungannya dengan faktor lingkungan.