Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Washington Irving dan Al Hambra

Kompas.com - 25/02/2024, 21:09 WIB
Jaya Suprana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

SEJAK mulai sedikit mengerti bahasa Inggris, buku pertama yang saja baca bukan Hamlet atau Macbeth mahakarya William Shakespeare, tetapi cerpen Washington Irving berjudul “The Legend of Sleepy Hollow” dan “Rip van Winkle” yang termuat di dalam buku “The Sketch Book of Geoffrey Crayon, Gent”.

Satu di antara alasan saya berkunjung ke Al Hambra adalah setelah membaca mahakarya Washington Irving berjudul “Tales from Alhambra”.

Buku tersebut juga berperan sebagai rujukan utama bagi saya dalam bekerja sama dengan sineas Indonesia, Harry Simon menggarap film budaya tentang Al Hambra pada awal abad XXI.

Pada masa berkunjung ke Spanyol di belahan awal abad XIX, Washington Irving menyempatkan diri singgah ke Andalusia untuk memelajari warisan budaya Islam di kerajaan Katolik musuh bebuyutan Inggris dalam bidang geopolitik kolonialisme dan kini sepakbola tersebut.

Pada musim semi tahun 1828, Washington Irving tiba di Granada langsung terpesona oleh keindahan Al Hambra meski sebenarnya kawasan bersejarah itu sedang dalam kondisi kumuh, bahkan rusak akibat vandalisme biadab yang dilakukan tentara Napoleon tatkala merambah Granada.

Washington Irving sedemikian terpesona sehingga tinggal di dalam kawasan istana Al Hambra agar bisa lebih secara langsung menghayati getaran sukma keindahan mahakarya arsitektural warisan peradaban Islam di Spanyol tersebut.

Pesona terhadap Alhambra kemudian dituangkan dalam bentuk esai, catatan perjalanan, sketsa verbal dan dongeng-dongeng rakyat yang didengar Washington Irving dari masyarakat setempat.

Buku “Tales of Alhambra” mahakarya Washington Irving yang kemudian sangat popular di masyarakat Granada sehingga kini setiap gerai cendera-mata di Granada menjual buku mahakarya Washington Irving yang namanya sudah melekat pada Al Hambra.

Buku novelis Amerika Serikat tersebut juga memengaruhi pemerintah kerajaan Katolik Spanyol untuk berkenan memugar istana dan sitadel Al Hambra yang sempat ditelantarkan akibat dianggap sebagai sekadar monumen budaya Islam yang layak diabaikan, bahkan kalau bisa dimusnahkan demi terhapus dari sejarah Spanyol.

Kini Al Hambra merupakan destinasi utama wisata budaya Spanyol yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia setara Piramida Giza, Persepolis Ira, Kremlin Moscow, Taj Mahal Agra, Tembok Besar China, Mesa Verde Amerika Serikat, Angkor Wat Kamboja, Fez Marokko, Jerusalem Israel, Borobudur dan Prambanan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com