Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Mungkin Terjadi jika Terlalu Jarang Jalan Kaki, Apa Saja?

Kompas.com - 01/12/2023, 12:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan kaki merupakan olahraga paling sederhana yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Olahraga minim cedera ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Spesialis kebugaran di Phoenix, Arizona, AS, Dr. Matt Tanneberg mengatakan, jalan kaki tak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik dan juga mental.

"Berjalan kaki bisa menjadi latihan yang sama baiknya, bahkan lebih baik, daripada berlari," kata Tanneberg dilansir dari NBC News.

Menurut Tanneberg, jalan kaki sangat disarankan bagi mereka yang memiliki permasalahan lutut, pergelangan kaki, punggung, dan kelebihan berat badan.

Lantas, bagaimana jika seseorang jarang melakukan jalan kaki?

Akibat terlalu jarang jalan kaki

Rutinitas jalan kaki biasanya mulai terabaikan ketika seseorang lebih memilih menghabiskan waktu duduk di kursi mereka.

Apalagi jika pekerjaan menuntut untuk duduk dalam waktu yang terlalu lama sehingga tidak ada waktu bagi tubuh untuk jalan kaki.

Dilansir dari Live Strong, berikut efek samping akibat terlalu jarang jalan kaki:

1. Pinggul terasa kaki

Jalan kaki adalah cara yang tepat untuk melemaskan pinggul yang tegang atau kaku.

Saat Anda jarang jalan kaki, pinggul menjadi bagian tubuh yang paling pertama merasakannya.

Menurut Franciscan Health, aktivitas tersebut bahkan bisa meredakan nyeri pinggul akibat kebiasaan duduk dalam jangka waktu yang lama.

Selain jalan kaki, Anda juga bisa melakukan beberapa peregangan fleksor pinggul, yakni meraih mutut atau memutar pinggul untuk mengurangi peregangan.

Baca juga: 5 Manfaat Jalan Kaki di Atas Rumput, Jaga Kesehatan Jantung dan Mata

2. Daya tahan tubuh melemah

Ketika rutinitas jalan kaki berhenti, Anda akan kehilangan sedikit daya tahan tubuh.

Hal ini karena sistem kardiovaskular tidak mendapatkan rangsangan harian yang sama.

Anda juga mungkin akan mengalami keterbatasan gerak tubuh akibat terlalu jarang jalan kaki.

Untuk menjaga daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan jantung, usahakan untuk melakukan setidaknya 150 menit latihan aerobik intensitas sedang setiap minggu.

3. Nyeri punggung

Selain pinggang, punggung juga akan menjadi salah satu bagian tubuh yang paling terdampak ketika Anda berhenti jalan kaki.

Anda mungkin akan merasakan nyeri pada punggung apalagi jika rutinitas menuntut Anda duduk lebih lama.

Hal ini kerana adaya penurunan pelepasan endorfin dan tingkat aktivitas gerak yang rendah sehingga memunculkan rasa sakit.

Baca juga: Ampuh Turunkan Kolesterol, Ini Cara Rutin Jalan Kaki yang Dianjurkan

4. Nyeri pergelangan kaki

Berhenti jalan kaki bisa memicu munculnya nyeri di pergelangan kaki ketika Anda memulai rutinitas itu lagi.

"Jika seseorang berhenti berjalan kaki setiap hari, maka jalan atau lari yang lebih panjang ini akan menjadi lebih mengejutkan bagi tubuh dan dapat menyebabkan rasa sakit karena ketidakteraturannya," kata Terapis fisik yang berbasis di New York, Sam Becourtney.

Hal itu justru bisa menyebabkan terjadi cedera pada kaki.

Oleh sebab itu, jalan kaki disarankan dilakukan secara perlahan dan bertahap, setidaknya selama satu bulan.

Anda dapat mengikuti rencana mingguan, dimulai dengan 10 menit berjalan kaki setiap kali, lanjutkan hingga 30 atau 60 menit atau lebih lama

Jangan lupa untuk memberi jeda waktu untuk beristirahat.

Baca juga: Jalan Kaki Vs Lari, Manakah yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Halaman:

Terkini Lainnya

Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional

Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional

Tren
8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu

8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu

Tren
30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Penuh Semangat

30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Penuh Semangat

Tren
Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dicetuskan Soekarno, Dilarang Soeharto

Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dicetuskan Soekarno, Dilarang Soeharto

Tren
Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Tren
Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tren
Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Tren
Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Tren
Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Tren
Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel

Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel

Tren
Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tren
Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Tren
7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

Tren
SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

Tren
Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com