Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

James Bond dan Louis Armstrong

Kompas.com - 27/11/2023, 17:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

AKIBAT dirundung rasa kecewa bahwa James Bond diharuskan mati pada akhir film yang justru berjudul “No Time To Die” garapan Cary Fukunaga dibintangi James Craig dan Rami Malek, maka luput dari perhatian saya bahwa lagu yang digunakan sebagai penutup film James Bond jilid ke 25 tersebut ternyata dinyanyikan oleh almarhum Louis Armstrong.

Memang semula saya duga mustahil ada kaitan antara Louis Armstrong sebagai tokoh mahapemusik Jazz Amerika Serikat dengan James Bond sebagai tokoh mahamata-mata Inggris khayalan Ian Fleming.

Lagu yang merdu didendangkan dengan suara serak-serak basah khas tiada dua Louis Armstrong pada film No Time To Die memang terkait dengan World alias dunia.

Namun bukan What A Wonderful World alias Betapa Indah Dunia, tetapi We Have All The Time In The World alias Kami Memiliki Semua Waktu di Dunia.

Melodi dan lirik lagu We Have All The Time In The World tidak kalah syahdu menyentuh lubuk sanubari ketimbang What A Wonderful World.

Pada hakikatnya kedua lagu yang dinyanyikan Louis Armstrong tersebut sama-sama merayakan kasih-sayang sebagai perasaan paling utama penting pada peradaban umat manusia.

Suasana estetikal menjadi makin penuh pesona terkait serial film James Bond sebab kalimat “We Have All The Time In The World” juga bukan dinyanyikan, namun diucapkan oleh George Lazenby di bagian akhir film James Bond produksi tahun 1969 berjudul “On Her Majesty’s Secret Service”.

Pada masa itu, Ratu Inggris memang masih perempuan, yaitu Elisabeth II sebagai ibunda Raja Charles III yang kini bertahta di singgasana kerajaan Inggris.

Penggubah lagu “We Have All The Time In The World” adalah John Barry dan lirik ditulis oleh Hal David yang sempat dinobatkan oleh BBC sebagai lagu terpopuler ke tiga di planet bumi setelah Bridal Chorus mahakarya Richard Wagner dan Wedding March mahakarya Felix Mendelssohn Bartholdy untuk menyemarakkan upacara pernikahan:

We have all the time in the world
Time enough for life to unfold
All the precious things love has in store
We have all the love in the world
If that's all we have, you will find
We need nothing more
Every step of the way will find us
With the cares of the world far behind us
We have all the time in the world
Just for love
Nothing more, nothing less
Only love

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com