Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Wilayah Kurang Hujan Terpanjang di Indonesia hingga Pertengahan November 2023

Kompas.com - 24/11/2023, 13:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sejumlah wilayah yang kurang hujan terpanjang hingga pertengahan November 2023.

Informasi tersebut disampaikan melalui akun Instagram resmi BMKG, @infobmkg, Kamis (23/11/2023).

"Hai sobat iklim, waspada dampak kurang hujan! Baru 13 persen dari jumlah Zona Musim (ZOM) Indonesia memasuki musim hujan & sejumlah 27 daerah di 8 Provinsi tidak hujan lebih dari 2 bulan," tulis BMKG.

Sementara itu, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Fachri Radjab turut membenarkan informasi dalam unggahan tersebut.

"Informasi Hari Tanpa Hujan (HTH) di-update tiap 10 hari sekali, jadi informasi yang tertulis di Instagram ini masih valid," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Potensi Hujan pada 20-24 November 2023 Menurut BMKG, Ini Daftar Wilayahnya

Penyebab minimnya curah hujan

Fachri mengungkapkan, penyebab minimnya hujan di beberapa wilayah tersebut terjadi karena supply uap air pembentuk awan-awan hujan yang memang masih minim.

Ia berharap, seiring dominannya angin barat dapat membuat pertumbuhan awan hujan jadi semakin banyak.

"Saat ini awan-awan hujan mulai banyak tumbuh di wilayah barat Indonesia," imbuhnya.

Lantas, mana saja wilayah kurang hujan terpanjang hingga pertengahan November 2023?

Baca juga: Musim Hujan Tiba, Waspadai 6 Penyakit Ini


Daftar wilayah kurang hujan terpanjang di Indonesia

Berdasarkan data yang dikeluarkan BMKG hingga Jumat (24/11/2023), ada sejumlah wilayah yang kurang hujan hingga pertengahan November 2023.

"Peringatan dini kekeringan meteorologis di beberapa kabupaten di Provinsi Bali, Jawa Timur, Maluku, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan berpotensi mengalami kekeringan meteorologis pada klasifikasi awas untuk dua dasarian ke depan," tulis BMKG.

Dasarian adalah satuan waktu meteorologi untuk menunjukkan lamanya waktu dalam sepuluh hari.

Berikut beberapa daerah di Indonesia yang masih mengalami kekeringan cukup panjang, yaitu:

1. Nusa Tenggara Timur (NTT)

  • Sumba Timur (207 hari)
  • Timor Tengah Selatan (141 hari)
  • Kupang (131 hari)
  • Timor Tengah Utara (131 hari)
  • Lembata (100 hari).

2. Nusa Tenggara Barat (NTB)

  • Lombok Utara (204 hari)
  • Lombok Timur (161 hari)
  • Bima (97 hari)

3. Bali

  • Buleleng (135 hari)
  • Karangasem (95 hari).

4. Jawa Tengah

  • Klaten (124 hari).

5. Sulawesi Selatan

  • Jeneponto (131 hari)
  • Bulukumba (125 hari)
  • Bantaeng (103 hari).

6. Maluku

  • Kepulauan Tanimbar (131 hari)
  • Buru (65 hari).

7. Jawa Timur

  • Madiun (91 hari)
  • Mojokerto (91 hari)
  • Sidoarjo (91 hari)
  • Pasuruan (91 hari)
  • Blitar (91 hari)
  • Lumajang (91 hari)
  • Probolinggo (91 hari)
  • Banyuwangi (91 hari)
  • Jember (91 hari)
  • Bangkalan (91 hari).

8. Lampung

  • Lampung Selatan (131 hari).

Baca juga: BMKG Ungkap Potensi Banjir Rob 23 November-2 Desember 2023, Ini Daftar Wilayahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Tren
4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

Tren
Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com