KOMPAS.com - Penduduk jalur Gaza terjebak dalam baku tembak di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara kelompok Hamas dan pasukan Israel.
Jalur Gaza kini berada dalam kekacauan akibat dampak dari serangan mendadak yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina (Hamas) terhadap Israel dengan menembakkan ribuan roket ke Israel, Sabtu (7/10/2023).
Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa mereka menyerang 130 sasaran di Gaza hanya dalam waktu tiga jam pada Senin (9/10/2023) pagi.
Baca juga: Perbandingan Senjata Hamas Vs Israel, Punya Apa Saja?
Pasukan militer Israel berujar bahwa mereka berada dalam “keadaan waspada perang" setelah Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Diberitakan sebelumnya, Israel mengumumkan blokade penuh jalur Gaza yang akan melarang air dan makanan bagi rakyat Palestina.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Senin (9/10/2023). Dikutip dari Kompas TV, Gallant menegaskan pihak berwenang akan memutus aliran listrik dan memblokir masuknya air, makanan, dan bahan bakar.
Langkah itu merupakan bagian dari pengepungan total di Gaza, di mana ada 2,3 juta warga sipil yang tinggal.
Baca juga: Awal Mula dan Lini Masa Konflik Israel Vs Hamas
Baca juga: Buntut Serangan Hamas, Netanyahu Akan Putus Pasokan Listrik, Makanan, dan Gas ke Gaza
Dilansir dari ABC News, pihak berwenang Palestina mengatakan sedikitnya 830 orang tewas dan 4.250 lainnya terluka di Gaza akibat serangan balasan dari Israel.
Hal yang sama juga terjadi di Israel, setidaknya 900 orang tewas dan lebih dari 2.300 lainnya terluka oleh serangan dari kelompok Hamas.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 6.400 warga Palestina dan 300 warga Israel telah tewas dalam konflik yang sedang berlangsung sejak 2008 dan jumlah tersebut belum termasuk korban jiwa baru-baru ini.
Kelompok advokasi Defense for Children International- Palestine (DCIP) mengatakan, setidaknya 33 anak-anak di Palestina tewas dalam serangan udara balasan yang dilancarkan Israel ke Gaza.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Iron Dome Israel, Sistem Pertahanan Canggih yang Berhasil Dibobol Hamas
Lebih lanjut, PBB mengatakan bahwa ratusan apartemen dan rumah telah hancur di jalur Gaza, termasuk kamp pengungsi, menyebabkan lebih dari 123.000 orang mengungsi.
Lebih dari 73.000 orang berlindung di sekolah-sekolah, sementara pihak rumah sakit di Palestina berjuang untuk mengatasi jumlah korban luka.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, rumah sakit utama di Gaza, Rumah Sakit Beit Hanoun, telah rusak dan sekarang tidak dapat digunakan setelah pasukan Israel berulang kali menargetkan daerah tersebut.
Sebuah pusat komunikasi utama di Gaza juga hancur akibat serangan udara sehingga sulit mendapatkan akses internet atau melakukan panggilan telepon.