Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Ada di Mi Ayam dan Bakso, Ketahui 3 Efek Samping Caisim bagi Tubuh

Kompas.com - 25/09/2023, 07:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Caisim atau sawi hijau adalah salah satu sayuran yang banyak menghiasi hidangan Indonesia.

Dengan tangkai panjang serta daun lebar memanjang berwarna hijau, caisim memberikan rasa renyah yang menyegarkan.

Masyarakat kerap menambahkan bahan pangan ini ke berbagai jenis hidangan, termasuk ke dalam semangkuk bakso dan mi ayam.

Tak hanya menambah cita rasa makanan, mengonsumsi caisim juga membantu melengkapi nutrisi untuk tubuh.

Berdasarkan data Panganku Kementerian Kesehatan, caisim segar yang belum diolah menyediakan protein, serat, dan karbohidrat.

Sayuran berdaun hijau ini juga kaya akan mineral penting, seperti kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, tembaga, dan seng.

Sejumlah vitamin, termasuk vitamin K, C, B kompleks, serta beta karoten yang akan diubah menjadi vitamin A oleh tubuh, turut terkandung dalam caisim.

Lantas, adakah efek samping caisim?

Baca juga: 4 Efek Samping Kentang, Ketahui Orang yang Perlu Membatasinya!


Efek samping caisim

Sama seperti sayuran berdaun hijau lain, caisim umumnya sangat aman untuk dikonsumsi, serta memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

Dilansir dari Eat This, rutin makan sayuran berdaun hijau membantu mengurangi risiko sembelit, obesitas, penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.

Bahkan, meski masih banyak sayuran dengan segudang manfaat, sayuran berdaun hijau seperti caisim kerap dianggap sebagai makanan paling bermanfaat.

Sayangnya, bahan pangan ini juga dapat menjadi bumerang yang memberikan efek samping pada beberapa orang, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Berikut potensi efek samping caisim bagi tubuh:

1. Kelebihan vitamin K

Caisim kaya akan vitamin K yang membantu mencegah pendarahan berlebihan dengan mempercepat proses pembekuan darah.

Jika tubuh kekurangan vitamin K, darah akan sukar membeku. Imbasnya, seseorang akan cenderung mudah mengalami pendarahan dan luka yang sulit sembuh.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com