KOMPAS.com - Penggunaan aplikasi chatting di era kemanjuan teknologi tidak bisa dihindari.
Jika zaman dulu, orang-orang saling mengirim surat untuk bertukar kabar. Sekarang, hanya butuh beberapa detik untuk mengetahui kabar seseorang lewat aplikasi chatting atau perpesanan.
Komunikasi justru semakin mudah dan efektif menggunakan pesan teks ketimbang suara.
Salah satu bentuk ekspresi yang penting dtunjukkan saat berkomunikasi adalah ekspresi tawa.
Namun, tidak mudah untuk menunjukkan ekpresi tawa dalam pesan teks sebagai bentuk keramahan.
Beberapa negara memiliki cara yang berbeda untuk mengekspresikan tawa melalui pesan teks.
Baca juga: Rekayasa Pemancing Tawa Pemirsa
Dikutip dari Preply, platform pembelajaran bahasa, gaya ekspresi ketawa online atau daring warga Indonesia diwujudkan dengan "wkwk", "wkwkwk", "wakaka", dan "xixi".
Menurut Studi Awal "Wkwk": Ekspresi Tulisan Tawa Daring Masyarakat Indonesia (2022), Yulana, dkk., "wkwk" dikategorikan ke dalam bahasa gaul yang tidak diketahui asal-usulnya.
Tidak ada sumber pasti dari mana awal "wkwk" dijadikan simbol ketawa di media online oleh masyarakat Indonesia.
Namun, diskusi mengenai "wkwk" sebagai wujud ekspresi tawa ini sempat ramai pada 2017. Beberapa beropini bahwa "wkwk" muncul sejak maraknya aplikasi chatting dan game online.
Adapula yang mengaitkan bahwa "wkwk" merupakan singkatan dari kata ngakak atau ketawa.
Tak hanya itu, ada yang berasumsi bahwa "wkwk" berasal dari kata "wkakaka".
Baca juga: Benarkah Manusia Mulai Jarang Tertawa di Usia 23 karena Dunia Kerja? Ini Kata Psikolog
"Wkwk" juga ada yang mengatakan berasal dari kata "gue" (aku) yang ditulis "gw" dan "ketawa" yang disingkat menjadi k. Sehingga tertulis "wkwk".
Sebagian lain berpendapat bahwa "wkwk" berasal dari tiruan suara bebek sehingga ekspresi "wkwk" termasuk ke dalam onomatope.
Onomatope adalah tiruan bunyi yang dihasilkan dari suara binatang, manusia, dan benda.