Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Swiss yang Disebut "Pasien Jenewa" Diklaim Jadi Orang Ke-6 yang Sembuh dari HIV

Kompas.com - 24/07/2023, 09:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria asal Jenewa, Swiss berusia 50 tahun dilaporkan sembuh dari infeksi human immunodeficiency virus (HIV).

Ia sembuh dari HIV setelah menjalani transplantasi sel punca untuk mengobati kanker darah atau leukemia. Hal itu membuatnya menjadi orang keenam yang disebut-sebut sembuh dari virus HIV. 

Ilmuwan kemudian menjulukinya sebagai "Pasien Jenewa", merujuk kota tempat ia dirawat selama menjalani pengobatan HIV.

HIV atau human immunodeficiency virus adalah penyakit jangka panjang (kronis) yang memiliki beberapa tahap infeksi.

Ketika penderita HIV tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, kondisinya akan berkembang menjadi acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).

Baca juga: Sembilan Bayi di Jakarta Dinyatakan Terlahir dengan HIV

Tidak memiliki kelainan genetik

Dilansir dari New York Post, sembuhnya pasien Jenewa dari HIV berbeda dengan lima orang lain yang pernah mengalami kasus yang sama.

Sebab, pasien yang tidak disebutkan namanya itu tidak memiliki kelainan genetik yang membuat dirinya kebal terhadap HIV.

Sementara lima orang yang pernah sembuh dari HIV sebelum pasien Jenewa telah mencapai remisi HIV melalui transplantasi sel punca.

Remisi HIV adalah viral load HIV tetapi tidak terdeteksi setelah pengobatan virus ini dihentikan.

"Kemungkinan kembalinya virus (HIV) memang menjadi perhatian. Virus ini mungkin bertahan dalam sel darah yang terinfeksi langka atau situs anatomi yang belum kami analisis," ujar salah satu peneliti yang mengikuti perkembangan pengobatan pasien Jenewa, Asier Sáez-Cirión.

Baca juga: Sering Salah Kaprah, Ini 4 Mitos Keliru Seputar HIV

HIV tidak terdeteksi selama 20 bulan

Sembuhnya pasien Jenewa terjadi setelah ia pertama kali didiagnosis menderita HIV pada 1990. Setelah itu, dia memulai terapi antiretroviral (ART) pada 2005.

Selanjutnya, ia menerima transplantasi sel punca usai didiagnosis mengidap kanker darah langka, tumor sel myeloid ekstrameduler pada 2018.

Setelah menjalani pengobatan, virus yang ada dalam tubuh pasien Jenewa tidak kembali dan ART-nya dihentikan pada November 2021.

Saat ini, pasien Jenewa berada di bawah pantauan Sáez-Cirión yang merupakan Kepala Reservoir Virus dan Unit Pengendalian Kekebalan di Institut Pasteur di Paris, Perancis.

Namun, sembuhnya pasien Jenewa masih menjadi misteri karena para ahli tidak dapat menunjukkan dengan tepat mengapa hasil pengobatannya positif.

Secara historis, pasien yang berpotensi disembuhkan dari HIV melalui transplantasi sel punca menerima sel yang mengandung mutasi genetik yang resisten terhadap infeksi.

Tetapi pasien ini tidak menerima sel yang bermutasi dan kasusnya akan dipresentasikan di International AIDS Society Conference on HIV Science, di Brisbane, Australia.

Baca juga: Bagaimana HIV Menular dari Orang ke Orang?

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com