Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Watubun
Politisi

Komarudin Watubun, SH, MH adalah anggota Komisi II DPR RI; Ketua Pansus (Panitia Khusus) DPR RI Bidang RUU Otsus Papua (2021); pendiri Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) dan StagingPoint.Com; penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017).

Transfer Iptek Strategis dan Konservasi

Kompas.com - 09/06/2023, 08:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

THE NATIONAL Intelligence Council (NIC) asal Amerika Serikat (AS) merilis kajian tentang tren dunia hingga tahun 2040. Judulnya Global Trends 2040 edisi Maret 2021. NIC (2021) memperkirakan empat tantangan global yakni perubahan iklim, wabah, krisis keuangan, dan disrupsi teknologi yang berisiko memicu beragam ancaman, tantangan atau hambatan pembangunan pada masyarakat tiap negara dari syok hingga katastrofe atau bencana.

Rilis kajian tren global itu melibatkan 18 organisasi, khususnya komunitas intelijen AS, misalnya National Security Agency (NSA) dan Central Intelligence Agency (CIA). Begitu tulis editorial The New York Times, edisi 16 April 2021.

Tiap empat tahun sejak 1997, NIC mengajukan kajian Global Trends ke presiden terpilih AS, perumus kebijakan strategis jangka-panjang pemerintah dan komunitas intelijen AS di Gedung Putih, Washington. Sumbernya berasal dari ahli-ahli dan sektor swasta. Jadi, NIC menjembatani intelijen dan para pembuat keputusan di AS.

Baca juga: Alasan Kemajuan Iptek Penting bagi Indonesia

Internet of Things (IoT) melibatkan 10 miliar cepis (devices) tahun 2018 dan berkisar 64 miliar cepis tahun 2025 dan triliunan cepis tahun 2040. Ini skenario hiper-koneksi global real-time. Pilihannya bukan multi-disiplin atau lintas-disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), tetapi konvergensi iptek.

Contohnya konvergensi teknologi intelijen-artifisial (AI), telekomunikasi kecepatan tinggi, dan bioteknologi. Tahun 2040, bioteknologi bakal mengisi sekitar 20 persen kegiatan ekonomi dunia, khususnya pertanian dan manufaktur.

NIC juga menambahkan bahwa tahun 2018, sekitar 10.000 kota di 128 negara merilis program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim (climate action). Program itu melibatkan pula 6.225 perusahan dengan penghasilan 36,5 triliun dollar AS per tahun di 120 negara.

Namun, risiko perubahan iklim masih sulit terkendali, misalnya badai panas, suhu ekstrem, lonjakan cair es kutub, dan kenaikan level permukaan laut. Risiko-risiko ini disertai pula oleh bencana kehancuran hutan-hutan, polusi, degradasi tanah, dan krisis air.

Inovasi dan transfer iptek selama ini telah memacu pertumbuhan ekonomi jangka-panjang tetapi juga merusak lingkungan. 

Karena itu, pilihan inovasi dan alih iptek antar-negara dan dalam negeri mendapat perhatian luas dari pemerintah pada banyak negara (Mytelka, 2007), misalnya jual-beli atau lisensi properti intelektual dan teknologi bersih-ramah lingkungan. Jenis iptek ini termasuk iptek strategis yang melindung bangsa dan negara dan menyejahterakan rakyat.

Dalam konteks Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada 21 Mei 2023 di Hotel Grand Prince, Hiroshima (Jepang). Presiden Jokowi melihat peluang alih teknologi, pengetahuan dan produksi berbasis iptek strategis Indonesia-Prancis.

Presiden Jokowi juga menyebut peluang kemitraan sektor pertahanan dan alat utama sistem senjata (alutsista) melalui rencana joint venture PT Len Industri dan Thales, energi hijau, ecotourism, kemitraan Hydrogene de France (HDF)-PT Bukit Asam (teknologi hidro), atau Centre de coopération internationale en recherche agronomique pour le développement (CIRAD)-Yayasan Biru Indonesia. 

Isu alih-teknologi juga muncul pada pertemuan bilateral Presiden Jokowi dan Presiden Republik Islam Iran, Seyyed Ebrahim Raisi, pada 23 Mei 2023 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Presiden Jokowi antara lain menyampaikan alih-teknologi (bioteknologi dan nanoteknologi) dan kerjasama sektor kesehatan, energi, pertanian, dan lingkungan dengan sejumlah BUMN. 

Baca juga: 5 Dampak Positif Perkembangan Iptek bagi Kehidupan Manusia

Iptek strategis diharapkan dapat mewujudkan cita-cita aliena ke-4 Pembukaan UUD 1945 yakni (1) mencerdaskan kehidupan bangsa, (2) melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah-darah, dan (3) menjelmakan nilai-nilai asli dan universal dari Pancasila. Ini pula hal paling pokok dari strategi transfer iptek strategis bagi bangsa Indonesia kini dan ke depan.

Inovasi Iptek

Jika merujuk ke ekonom Schumpeter (1934), inovasi ialah paduan baru dari produk baru atau spesies baru; aplikasi metode baru; membuka pasar baru; akuisisi sumber daya atau bahan mentah baru. Maka sejak awal abad 20, konsep dasar inovasi selalu berisi kreasi dan implementasi gagasan, proses, produk atau jasa baru (Thompson, 1965; Barnett, 1953; Van de Ven, 1986) atau teknologi atau model baru (Nord et al., 1987).

Transfer iptek selalu melahirkan suatu inovasi. Sejumlah riset empirik sejak akhir abad 20, misalnya riset Van de Ven (1986), OECD (2007), dan Dutta et al. (2014) menyimpulkan bahwa inovasi adalah pendorong utama kemajuan sosial-ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com