Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Beruang Berburu Salmon sebagai Ekosistem Alaska

Kompas.com - 05/05/2023, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TIDAK ada yang istimewa pada Anchorage sebagai ibu kota negara bagian Alaska yang dibeli dengan harga murah oleh Amerika Serikat dari Rusia pada 1867.

Meski gelarnya ibu kota, namun Anchorage sekadar kota kecil tak jauh beda dari kota-kota kecil lain yang bukan ibu kota di Amerika Serikat.

Maka tujuan kami ke Alaska bukan untuk melihat kota Anchorage, tetapi melihat beruang berburu salmon sebagai ekosistem yang mempertemukan dua jenis satwa tersebut pada masa menjelang musim dingin berkepanjangan di Alaska.

Pada masa transitoris tersebut ikan-ikan salmon yang berasal dari air tawar secara naluriah berenang kembali dari kawasan air asin ke kawasan air tawar menuju mata air asal-muasal mereka di pedalaman Alaska.

Secara naluriah pula pada masa menjelang musim dingin di mana mereka terpaksa hibernasi, para beruang Alaska menyadari bahwa ikan salmon merupakan makanan utama untuk menumpuk lemak pada tubuh masing-masing sebagai perbekalan utama hidup mereka tatkala terpaksa hibernasi di musim dingin berkepanjangan.

Bahkan para beruang betina Alaska harus menumpuk lemak lebih banyak lagi demi harus mempersiapkan air susu untuk anak-anak mereka di musim dingin sampai musim panas.

Memang di musim panas, para beruang Alaska bisa makan kerang-kerangan bahkan rumput dan bunga jika terpaksa.

Namun sumber makanan utama para beruang Alaska adalah ikan salmon yang mudik ke mata air kelahiran mereka demi melahirkan generasi baru yang juga akan berkelana ke lautan air asing sebelum akhirnya kembali mudik ke air tawar.

Dapat dikatakan bahwa tanpa beruang, para ikan salmon tetap bisa hidup. Namun sebaliknya beruang Alaska sulit bertahan hidup tanpa ikan salmon.

Tujuan utama kunjungan ke Alaska adalah untuk menyaksikan di alam terbuka bagaimana para beruang dan ikan salmon yang secara naluriah telah menjalin hubungan terkait dengan kehidupan dengan cara yang sangat istimewa

Bahkan bagi saya yang mudah kagum dan terharu ini tergolong keajaiban ekosistem kehidupan di alam semesta ini.

Setelah tiba di bumi Alaska, ibu Ayla dan saya segera meninggalkan Anchorage untuk menempuh perjalanan blusukan ke pedalaman Alaska melalui jalan darat dengan mobil gerak empat roda maupun jalan udara dengan pesawat terbang kecil dengan satu baling-baling untuk mencari beruang berburu salmon di sungai-sungai yang mengular di pedalaman Alaska.

Ternyata pada masa itu, kami kurang beruntung sebab gagal menemukan beruang berburu salmon. Yang kita temukan maksimal rubah berburu tikus sebagai mangsa mereka.
Maka dengan penuh rasa kecewa kami terpaksa kembali ke Anchorage.

Ternyata di salah satu sungai kecil yang mengalir di suburb kota Anchorage, kami malah sempat (tentu saja dari kejauhan agar selamat dari amarah para beruang Alaska) menyaksikan beberapa ekor beruang Alaska sedang asyik menangkap serta melahap ikan salmon.

Tampaknya secara naluriah para beruang Alaska masa kini justru sudah melakukan urbanisasi demi di kawasan urban mencegat para ikan salmon yang sedang berduyun-duyun berenang mudik ke mata air-halaman.

Akhirnya tujuan utama ke Alaska terpenuhi, yaitu menyaksikan beruang Alaska sedang asyik menangkap dan melahap ikan-ikan salmon sebagai perbekalan utama agar mampu bertahan hidup selama terpaksa melakukan hibernasi pada musim dingin berkepanjangan di Alaska.

Akhirnya kami berhasil menyaksikan satu di antara sekian banyak keajaiban kehidupan di alam semesta yang mustahil terjadi tanpa intervensi sesuatu yang masih merupakan misteri bagi umat manusia.

Dengan daya pikir yang terbatas, manusia mustahil membuka segenap tabir misteri yang menyelubungi alam semesta tanpa mengenal batasan maksimal maupun minimal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com