Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orgasme pada Wanita Tentukan Jenis Kelamin Bayi Laki-laki? Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 11/04/2023, 11:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mitos seputar faktor penentu jenis kelamin bayi yang dikandung kerap bertebaran di masyarakat, mulai dari makanan hingga hubungan seksual.

Salah satu anggapan yang beredar, yakni orgasme yang terjadi pada perempuan.

Menurut mitos, apabila perempuan mengalami orgasme saat berhubungan intim, maka jenis kelamin bayi kemungkinan besar laki-laki.

Orgasme sendiri merupakan puncak kenikmatan yang dicapai seseorang saat berhubungan seksual.

Lantas, benarkah anggapan tersebut?

Baca juga: Ramai soal Tangan Silikon Terjebak di Dalam Tubuh Pria, Bagaimana Bisa?


Penjelasan dokter

Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Ardiansjah Dara Sjahruddin pun menjawab anggapan pengaruh orgasme perempuan terhadap jenis kelamin melalui akun Twitter @dokterDara, pada Senin (10/4/2023).

Kompas.com telah mendapatkan izin dari Ardiansjah untuk mengutip twit tersebut sebagai bahan pemberitaan.

Menurut Dara, jenis kelamin bayi yang akan dikandung perempuan tergantung dari sperma laki-laki.

Pasalnya, sperma terdiri dari dua kromosom, yakni kromosom X dan kromosom Y.

"Kromosom X jika bertemu dengan sel telur, maka akan jadi anak perempuan. Sedangkan kalau kromosom Y, akan menjadi anak laki-laki," jelas Dara.

Dia melanjutkan, saat sperma keluar dari tubuh laki-laki, mereka akan membawa dua macam kromosom tersebut.

Perbandingan kromosom X dan Y ini bisa seimbang atau 50:50. Namun, bisa juga lebih dominan kromosom X atau sebaliknya, kromosom Y lebih mendominasi.

Baca juga: Catat, Ini 5 Makanan yang Bisa Merusak Kehidupan Seks

Di sisi lain, saat perempuan mencapai orgasme, maka akan keluar cairan vagina yang memiliki sifat lebih basa dari biasanya.

"Cairan yang sifatnya basa ini lebih ramah terhadap kromosom Y dan tidak ramah untuk kromosom X," terang Dara.

Oleh karenanya, kata dia, kromosom Y bisa hidup lebih lama di dalam organ kandungan daripada X.

Di samping itu, saat perempuan mengalami orgasme di tengah masa ovulasi, maka kemungkinan untuk mendapatkan anak laki-laki pun lebih besar.

Adapun sebagai informasi, ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium atau indung telur, menuju tuba falopi untuk dibuahi sperma.

Pada masa ovulasi inilah seorang perempuan yang berhubungan intim memiliki peluang atau kesempatan besar untuk hamil.

"Begitu pun sebaliknya. Kalau Bunda mau punya anak perempuan, sebisa mungkin tahan orgasmenya," ungkap Dara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com