KOMPAS.com - Nabi dan Rasul memiliki tugas yang diemban.
Dilansir dari buku Klasifikasi Kandungan Al Quran karya Choiruddin Hadhiri SP (2005), tugas Nabi dan Rasul adalah mengingatkan kaumnya untuk diajak ke jalan yang benar.
Kendati demikian, Nabi dan Rasul tidak dapat memaksa atau mendatangkan petunjuk agar seseorang beriman.
Sementara itu, dilansir dari buku Sang Pembaharu, Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar (2008), tugas utama Nabi dan Rasul dalah melakukan perubahan yang bersifat memperbaharui.
Disebutkan bahwa tidak ada seorang pun di antara Nabi dan Rasul yang diturunkan ke dunia tanpa membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Baca juga: Daftar 25 Nama Nabi dan Rasul yang Perlu Diketahui Beserta Perbedaannya
Mengacu pada Pengantar Studi Akidah (2018), para Rasul yang diangkat Allah SWT memiliki beberapa tugas, di antaranya:
Rasul adalah utusan Allah SWT sekaligus pembawa wahyu.
Tugas Rasul menyampaikan dakwah tercantum dalam Surat Al Maidah ayat 67 yang berbunyi:
"Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya."
Para Rasul berjuang keras untuk mengajak umat manusia beriman kepada Allah SWT.
Salah satu yang melakukan perjuangan berat itu adalah Nabi Nuh.
Nabi Nuh membutuhkan waktu sepanjang 950 tahun untuk mengajak manusia beriman kepada Allah.
Baca juga: 4 Sifat Wajib Nabi Muhammad SAW, Apa Saja?
Dakwah para Rasul untuk mengajak manusia beriman kepada Allah SWT diikuti dengan kabar gembira dan peringatan.
Al Quran dalam beberapa ayat telah membatasi tugas para Rasul sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.
"Dan tidaklah Kami mnegutus rasuk-rasul melainkan sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan," (Al Kahfi ayat 56).