Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Kadar Asam Urat Normal dalam Tubuh?

Kompas.com - 05/04/2023, 10:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit asam urat atau gout adalah peradangan yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan di area sendi.

Penyakit ini muncul karena kadar asam urat dalam tubuh terlalu tinggi. Asam urat sendiri merupakan sisa metabolisme zat bernama purin.

Lantas, berapa kadar asam urat normal maupun asam urat tinggi?

Baca juga: 7 Obat Asam Urat Alami Tanpa Efek Samping


Kadar asam urat normal dalam tubuh

Dikutip dari laman Medical News Today, asam urat yang diproduksi tubuh biasanya akan larut dalam darah dan mengalir ke organ ginjal.

Selanjutnya, ginjal akan mengeluarkan kelebihan asam urat melalui urine secara rutin. Namun, karena kondisi tertentu, ginjal tidak bisa mengeluarkan asam urat melalui buang air kecil.

Kondisi inilah yang menyebabkan asam urat menumpuk dalam darah, dan lama-kelamaan membentuk kristal tajam yang mengendap di persendian.

Kadar asam urat normal dalam tubuh berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, pola makan, dan kondisi kesehatan individu.

Kendati begitu, berikut angka kisaran kadar asam urat normal dalam darah, seperti dikutip Kementerian Kesehatan:

  • Anak-anak: 2,0–5,5 miligram per desiliter (mg/dL)
  • Wanita: 2,4–6,0 mg/dL
  • Pria: 3,4–7,0 mg/dL.

Baca juga: 6 Jenis Obat Asam Urat Beserta Efek Sampingnya

Tanda dan gejala asam urat

Tanda dan gejala asam urat hampir selalu terjadi secara tiba-tiba. Selain itu, gejala juga lebih sering terjadi pada malam hari.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut sejumlah gejala asam urat yang patut diwaspadai:

1. Nyeri sendi yang intens

Penyakit asam urat biasanya menyerang jempol kaki, meski bisa terjadi pada sendi mana pun.

Sendi lain yang sering terserang nyeri akibat asam urat ini termasuk pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan dan jari-jari.

Rasa sakit paling parah yang dirasakan bisa berlangsung selama 4-12 jam pertama setelah serangan pertama mulai.

2. Rasa tidak nyaman setelah nyeri

Setelah rasa sakit atau nyeri mereda, sendi akan merasakan ketidaknyamanan. Rasa tidak nyaman ini bisa berlangsung hingga beberapa hari atau minggu.

Pada serangan asam urat selanjutnya, rasa tidak nyaman bisa bertahan lebih lama dan memengaruhi lebih banyak persendian.

3. Peradangan dan kemerahan

Sendi yang terkena asam urat akan menjadi bengkak, terasa lunak, hangat, dan kemerahan.

4. Rentang gerak terbatas

Saat asam urat menyerang, penderita kemungkinan tidak dapat menggerakkan persendian secara normal.

Itulah gejala asam urat yang biasanya terjadi. Jadi jika tiba-tiba mengalami nyeri hebat pada persendian, segera hubungi atau kunjungi dokter.

Pasalnya, asam urat yang tidak diobati dapat menyebabkan sakit luar biasa hingga kerusakan sendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com