Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, KSAD: Korban Tewas 14 Orang

KOMPAS.com – Kebakaran hebat terjadi di Depo BBM Pertamina Plumpang, Jakarta pada Jumat (3/3/2023) malam.

Kebakaran tersebut tidak hanya terjadi di dalam depo, tetapi juga merembet ke permukiman warga di sekitar depo.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman meninjau langsung proses penanganan dan evakuasi para korban di lokasi.

Dudung mengatakan, jumlah korban tewas dalam kejadian tersebut berjumlah 14 orang.

“Sementara korban yang meninggal 14 orang,” ucap Dudung dalam pernyataan yang disiarkan langsung oleh KompasTV, Jumat (3/3/2023).

Sementara jumlah korban luka-luka berjumlah 42 orang. Mereka tersebar di empat rumah sakit terdekat.

“Yang dirawat ini ada 5 di Rumah Sakit Pelabuhan, 11 di Rumah Sakit Tugu, 15 di Rumah Sakit Mulyasari, dan 11 di Rumah Sakit Koja," ujar Dudung.

Baca juga: Kesaksian Warga Saat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Pencarian korban masih berlangsung

Dudung mengatakan proses evakuasi para korban masih terus berjalan.

“Tadi saya ke tempat lokasi, masih diadakan pencarian. Ya kita mudah-mudahan lah semoga bisa diselesaikan,” tutur Dudung.

Adapun kobaran api, Dudung mengatakan sudah dipadamkan.

“Dan situasi di sana sudah dipadamkan, sehingga belum bisa memang dari pihak media untuk ke sana, masih terioslir karena banyak petugas yang sedang melaksanakan pencarian,” tandasnya.

Penyebab kebakaran masih diinvestigasi

Sebelumnya, Manager Communication and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan kebakaran terjadi pukul 20.20 WIB.

"Telah terjadi kebakaran di Integrated Terminal Jakarta, Plumpang pada Jumat (3/3//2023)," kata Eko kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Pertamina, menurut dia masih fokus pada upaya penanganan kebakaran dan evakuasi para korban.

"Saat ini, Pertamina fokus pada penanganan kebakaran dan melakukan evakuasi terhadap pekerja maupun warga di sekitar lokasi ke area yang lebih aman," ujar Eko.

Baca juga: Kebakaran Pipa BBM di Depo Plumpang Jakarta Utara, Pertamina: Penyebab Masih Proses Investigasi