KOMPAS.com - Hari ini, Rabu (15/2/2023) diperingati sebagai Hari Kanker Anak Sedunia atau International Childhood Cancer Day (ICCD).
ICCD diperingati tiap tahun sejak 2002 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kanker, terutama pada anak-anak.
Dikutip dari Antara, terdapat 1.821 anak di Indonesia tercatat sebagai pasien kanker berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indoneisa (IDAI) pada 2022.
Mereka mendapat perawatan di 12 rumah sakit besar di Indonesia.
Baca juga: Hari Kanker Sedunia 2023: Sejarah, Tema, dan Twibbonnya
Kanker lebih dari sekedar satu penyakit.
Melansir dari cancer.org, ada banyak jenis kanker.
Kanker dapat berkembang di bagian tubuh mana saja dan diberi nama sesuai dengan bagian tubuh tempat bermula.
Misalnya, kanker payudara yang dimulai dari payudara masih disebut kanker payudara meskipun menyebar atau bermetastasis ke bagian tubuh yang lain.
Penyakit kanker dimulai ketika sel-sel dalam tubuh mulai tumbuh di luar kendali.
Sel-sel di hampir semua bagian tubuh dapat menjadi kanker dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Baca juga: 5 Gejala Kanker Payudara pada Pria
Ada perbedaan jenis kanker yang diderita anak-anak. Cara pengobatannya pun berbeda.
Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker anak tidak terkait kuat dengan gaya hidup atau faktor risiko lingkungan.
Selain itu, hanya sebagian kecil kanker anak yang disebabkan oleh perubahan DNA atau gen yang diturunkan orang tua kepada anak.
Baca juga: Hari Kanker Sedunia 2023, 7 Kesalahpahaman tentang Kanker
Banyak kanker pada anak ditemukan lebih awal, baik oleh dokter anak, orang tua, maupun kerabat.
Tetapi, kanker pada anak-anak bisa sulit untuk segera dikenali karena gejala awal sering kali mirip dengan gejala disebabkan penyakit atau cedera yang jauh lebih umum.