Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Melepas Ban dari Pelek dengan Dipukul Palu, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 05/02/2023, 17:01 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan proses melepas ban dari pelek dengan cara dipukul dengan palu, viral di media sosial.

Video itu salah satunya dibagikan akun Instagram @newdramaojol.id pada Sabtu (4/2/2023).

"Eh..eh.. ini nambal ban apa ngapain ya," demikian keterangan yang dituliskan pemilik akun dalam unggahannya.

Dalam video, tampak seorang yang diduga tukang tambal ban mencoba melepaskan ban bagian depan sebuah sepeda motor matic dengan cara dipukul palu.

Seseorang yang mengenakan kaus merah itu memukul bagian pinggir ban, yakni celah antara pelek dan ban.

Baca juga: Viral, Video Puluhan Anggota Brimob Gotong Royong Evakuasi Mobil yang Masuk Parit, Polisi: Setirnya Rusak

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Drama Baru Ojek Online (@newdramaojol.id)

Baca juga: Viral, Foto Polisi Tidur dari Karet Ban, Sekrupnya Dikhawatirkan Mencoblos Ban, Bagaimana Aturannya?

Lantas, adakah dampak dari hal tersebut?

Proses pelepasan bagian bead ban

On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan bahwa dalam video itu adalah proses pelepasan bagian bead ban atau bagian ban yang menempel di pelek.

Hal tersebut dilakukan agar ban terlepas dari pelek, sehingga memudahkan untuk proses penambalan ban dalam.

"Kalau masih pake ban dalam, atau penambalan bannya kalau ban tanpa ban dalam atau tubeless," ujar Zulpata, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/2/2023).

Baca juga: Viral, Video Cara Pasang Ban Mobil di Pelek Tapak Lebar Pakai Obat Nyamuk Semprot dan Disulut Api

Bisa saja merusak pelek

Ia pun menjelaskan, melakukan seperti dalam video tersebut bisa saja merusak pelek.

"Kalau tidak oleh yang ahlinya mungkin saja (merusak pelek). Kalau oleh yang ahlinya mungkin lebih baik," kata dia.

Terlebih, jika menambahkan dengan pelumas untuk membuka ban atau tire lubricants.

"Akan lebih baik lagi, biar tidak ada yang terluka, baik pelek maupun bannya," lanjutnya.

Baca juga: Kronologi Buaya Berkalung Ban di Palu dan Sosok Pria Sragen yang Menyelamatkannya

Cara melepas ban dari pelek

Pelek dan rem pada skutik bongsorDok. AHM Pelek dan rem pada skutik bongsor
Lebih jauh, Zulpata mengatakan, ada beberapa cara dalam melepas ban dari pelek.

Pertama, secara manual dengan dicungkil layaknya yang dilakukan dalam video tersebut.

Kedua, dengan mesin pelepasan ban atau tire changer.

"Keduanya bisa terlepas, namun untuk yang manual harus yang benar-benar ahli agar alat tidak terlalu melukai bagian bead ban atau bagian peleknya," kata Zulpata.

Baca juga: 5 Sayembara Unik di Indonesia, Buka Kalung Ban di Leher Buaya hingga Cari Istri Hilang Berhadiah Rp 150 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com