Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Syukur Alhamdulillah, Saya Masih Hidup!

Kompas.com - 04/08/2022, 08:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BILA disapa, “Apa kabar, Pak Jaya?” Saya jawab dengan santun tetapi tegas, ”Syukur alhamdulillah, saya masih hidup!”

Mungkin akibat saya dikenal sebagai humorolog yang berikhtiar meneliti demi memahami apa yang disebut sebagai humor maka jawaban saya itu kerap kali dianggap candaan belaka. Padahal saya sama sekali tidak bercanda, memang benar-benar bersyukur-alhamdullillah bahwa saya masih hidup.

Sejak pagebluk Covid-19 yang disebabkan virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) mulai mengglobal pada awal tahun 2020 sampai pada saat naskah ini ditulis, setiap pagi hari ketika bangun dari tidur saya selalu bersyukur sebab ternyata Yang Maha Kuasa masih memperkenankan saya belum meninggalkan dunia fana untuk pergi ke alam baka.

Baca juga: Banyak Bersyukur Disebutkan Meningkatkan Kesehatan Jantung, Benarkah?

Pada hakikatnya, melalui kemaharajalelaan pagebluk Covid-19 di planet Bumi, Yang Maha Kuasa mengingatkan saya untuk senantiasa bahkan niscaya bersikap ojo dumeh alias jangan terkebur.

Silakan saya menggunakan semua jenis vaksin atau sebanyak mungkin minum jamu produksi pabrik saya sendiri tetapi setiap saat apabila Yang Maha Kuasa berkehendak maka dapat diyakini pasti saya terpapar virus corona yang kini sudah mem-variankan diri menjadi aneka ragam jenis virus mulai dari delta sampai omicron atau entah apa lagi, tanpa pandang latar belakang ras, ekonomi, politik, gender sampai agama dalam menerkam manusia.

Jangankan Jaya Suprana, Boris Johnson dan Joe Biden saja telah terbukti sempat terpapar corona. Dapat diyakini bahwa Xi Jinping dan Vladimir Putin juga mustahil kebal corona. Terlepas dari relijius maupun ateis, mustahil ada manusia sepanjang hidupnya mampu kebal terhadap gangguan penyakit, termasuk corona.

Memang pada saat saya menulis ini, saya masih merasa diri sehat walafiat bebas corona tetapi sama sekali bukan berarti mustahil bahwa pada saat Anda membaca naskah ini saya sudah terpapar corona atau bahkan meninggalkan dunia fana ini akibat terpapar corona maupun jenis penyakit lain-lainnya.

Bahkan bisa saja binasa akibat kecelakaan lalu lintas atau terpeleset jatuh di kamar mandi saya sendiri seperti dahulu saya pernah terpeleset jatuh di kamar mandi hotel George V, Paris yang sempat parah memilirkan otot kaki kiri saya.

Jangankan saya yang sama sekali tidak perkasa, tidak kaya, tidak kuat dan tidak cerdas ini,  manusia yang paling perkasa semisal Iskandar Agung atau manusia yang paling kaya semisal Mansa Musa atau manusia paling kuat semisal Mike Tyson atau manusia paling cerdas semisal Albert Einstein tetap sama sekali tidak berdaya melawan kehendak Yang Maha Kuasa.

Pada saat Yang Maha Kuasa berkehendak maka saya pasti terpapar penyakit atau terkena kecelakaan di mana saja, kapan saja dan bagaimana saja demi akhirnya mengakhiri perjalanan hidup saya.

Maka, bukan saja wajar, bahkan hukumnya wajib bahwa pada setiap hari saya bersyukur-alhamdullillah bahwa Yang Maha Kuasa masih berkenan memperkenankan saya untuk masih hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com