Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Lebih Dekat Menghayati Tanggapan Romo Franz Magnis

Kompas.com - 11/07/2022, 07:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEPERTI  telah terduga sebelumnya, artikel “Lebih Dekat Mengenal Bakso” memperoleh banyak tanggapan dari berbagai pihak mulai dari yang positif sampai yang negatif, bahkan destruktif rawan berbahaya sebab beraroma politik.

Di antara sekian banyak tanggapan, sukma saya paling tergetar oleh tanggapan mahaguru filsafat etika saya, Romo Profesor Franz Magnis Suseno. Romo Franz Magnis mengatakan, "Lebih Dekat Mengenal Bakso": Orang bijaksana menghindar mengenal "lebih dekat" dengan bakso, sosis dlsb, karena kalau tahu apa dalam kenyataan dimasukkan ke dalamnya, bisa saja ia tidak lagi akan menikmatinya. Karena saya penikmat serta penggemar bakso, saya tidak ingin tahu apa yang "dibaksokan" di dalamnya.“

Tanggapan Romo Franz membuat saya terhenyak akibat kandungan makna yang multi kompleks serta nisbi, tergantung bagaimana dan dari sisi mana kita menafsirkannya. Di satu sisi tanggapan Romo Franz terkesan bersifat pendekatan kuliner mengedepankan proses pembuatan bakso yang memang tidak selalu memenuhi syarat higientitas sekular maupun kehalalan agama. Terutama bagi kaum penyayang binatang cara menyembelih hewan yang dagingnya diproses (digiling!) untuk bikin bakso, jelas terkesan tidak selaras dengan hak asasi satwa yang adil dan beradab.

Baca juga: Kisah Pedagang Bakso Aroma SoWan yang Diundang Anies Makan Malam di Balai Kota

Tanggapan Romo Franz secara epistemologis juga mengandung makna kearifan tersendiri yang secara emosional-psikologis saya alami secara langsung pada diri saya. Akibat mempelajari humor maka saya sulit menikmati humor sebab sudah terlalu banyak lelucon yang saya kenal sehingga kehilangan daya kejut humoristisnya.

Akibat mempelajari sulap maka saya sulit menikmati pertunjukan sulap akibat sudah sadar bahwa di balik keajaiban setiap pertunjukan sulap pasti ada trik-trik akal muslihat potensial menghapus segala kesan keajaiban.

Akibat studi musik maka saya kesulitan dalam menikmati setiap karya musik sebab otak saya lebih sibuk menganalisa musik yang saya dengar tentang harmoni, irama, birama, melodi, motif, tema, era, birama, polifoni, homofoni, sejarah, keterkaitan budaya dan lain sebagainya sehingga saya tidak mampu lagi menikmati musik yang saya dengar.

Pengalaman psiko-kultural yang sama saya alami juga ketika saya berupaya lebih dekat mengenal seni rupa, teater, sastra, filsafat, sejarah, arkeologi, kelirumologi, alasanologi apalagi politik. Ibarat katak di meja laboratorium langsung mati apabila dibedah perutnya demi manusia lebih dekat mengenal isi perut sang katak.

Andaikata saya tidak masuk ke dapur restoran yang tidak bisa saya sebut namanya di sini demi tidak mencemarkan nama baik restorran tersebut maka pasti saya tidak melihat begitu banyak kecoak dan tikus bebas merdeka berkeliaran-ria di sana.

Maka pada hakikatnya Romo Franz bukan hanya benar tetapi amat sangat terlalu benar dalam hal menasehati saya tidak perlu lebih dekat mengenal bakso. Romo Franz sangat bijak dalam menasehati saya agar tidak perlu tahu proses pembuatan bakso sehingga saya bisa mengerahkan segenap energi lahir-batin saya untuk lebih fokus menikmati bakso pada saat saya makan bakso!

Baca juga: Kritik Pedas Politikus PDI-P Usai Anies Undang Pedagang Bakso ke Balai Kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com