Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia

Kompas.com - 18/06/2022, 15:30 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bahasa Indonesia dilahirkan saat peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Dikutip dari laman kemdikbud, kala itu, para pemuda mengikrarkan bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan.

Kemudian pada 18 Agustus 1945, Bahasa Indonesia ditetapkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Namun, Bahasa Indonesia awalnya berasal dari Bahasa Melayu yang menjadi bahasa perhubungan atau lingua franca di kawasan Nusantara sejak abad ke-7.

Bahasa Melayu yang digunakan di berbagai wilayah Nusantara berkembang variasi dan dialek dengan dipengaruhi oleh corak budaya daerah.

Selain berasal dari Bahasa Melayu, Bahasa Indonesia juga menggunakan Ejaan Melayu pada awalnya sampai sekarang berkembang menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Lantas, bagaimana sejarah ejaan Bahasa Indonesia?

Baca juga: Sejarah Bahasa Indonesia

Ejaan van Ophuijsen

Dilansir dari Kemenhan, Bahasa Melayu sempat menggunakan ejaan penulisan dengan huruf Arab yang berkembang menjadi Arab-Melayu.

Pada mulanya, ejaan latin Bahasa Melayu ditulis oleh Pigafetta, de Houtman, Casper Wiltens, Sebastianus Dancaert, dan Joannes Roman.

Berselang tiga abad barulah Ejaan Bahasa Melayu menggunakan huruf latin pada 1901.

Dikutip dari Kompas.com, (10/2/2020), ejaan latin pada Bahasa Melayu tersebut dikenal dengan nama Ejaan van Ophuijsen.

Hal ini karena ejaan tersebut dibuat berdasarkan perancangnya, yakni Ch. A. van Ophuijsen.

Baca juga: Rumpun Bahasa Austronesia

Ejaan Soewandi

Setelah kemerdekaan, pada 1947 dilakukan penyempurnaan Ejaan van Ophuijsen yang digunakan dalam Bahasa Indonesia untuk dibuat menjadi lebih sederhana.

Permintaan penyempurnaan tersebut diusulkan oleh Soewandi selaku Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan Indonesia saat itu.

Keputusan penyederhanaan Ejaan van Ophuijsen tersebut mendapatkan sambuatan baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com