Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Fenomena Gerhana Bulan Total Pertama di 2022

Kompas.com - 16/05/2022, 13:01 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, Senin, 16 Mei 2022, bakal terjadi fenomena Gerhana Bulan Total pertama pada 2022.

Gerhana Bulan Total adalah fenomena yang terjadi saat Bumi, Bulan, dan Matahari ada pada satu garis lurus, Bulan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti atau umbra Bumi.

Dengan demikian, tidak ada sinar Matahari yang bisa dipantulkan ke permukaan Bulan.

Bagaimana dengan Gerhana Bulan Total ini? Apakah dapat disaksikan di Indonesia?

Baca juga: Gerhana Bulan Total 16 Mei, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

Wilayah yang bisa melihat Gerhana Bulan Total 16 Mei

Gerhana Bulan yang terjadi menjelang perayaan hari raya Waisak ini tidak bisa diamati dari Indonesia.

Fenomena astronomi ini hanya bisa disaksikan di benua Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah, kecuali Iran bagian timur, Selandia Baru, dan sebagian besar Oseania.

"Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena Bulan sudah di bawah ufuk," papar Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/5/2022).

Puncak gerhana akan terjadi pada Senin, 16 Mei 2022 pukul 04.11.33 UT (Universal Time) atau 11.11.33 WIB.

Sementara bagi beberapa wilayah di benua Amerika, puncak gerhana terjadi pada 15 Mei 2022.

Baca juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan 15-16 Mei 2022 dan Daerah yang Bisa Mengamati

Gerhana Bulan Total ini adalah gerhana ke-34 dari 72 gerhana dalam siklus Saros 131.

Magnitudo (lebar) maksimum gerhana mencapai 141,37 persen diameter Bulan untuk umbra dan 237,26 persen diameter Bulan untuk penumbra.

Umbra sendiri merupakan bayangan inti yang terbentuk saat gerhana. Sedangkan, penumbra adalah bayangan di sekitar umbra yang terbentuk pada saat gerhana.

Andi menambahkan, titik pusat Bulan berada di 25,32 persen diameter umbra Bumi sebelah selatan titik pusat umbra Bumi.

Berikut waktu kontak fase gerhana Bulan Total:

  • Awal penumbra (P1): 01.32.11 UT atau 08.32.11 WIB
  • Awal sebagian/parsial (U1): 02.27.57 UT atau 09.27.57 WIB
  • Awal total (U2): 03.29.07 UT atau 10.29.07 WIB
  • Akhir total (U3): 04.54.00 UT atau 11.54.00 WIB
  • Akhir sebagian/parsial (U4): 04.55.11 UT atau 12.55.11 WIB
  • Akhir penumbra (P4): 06.50.52 UT atau 13.50.52 WIB.

"Durasi fase penumbra 5 jam 18 menit 40 detik, durasi fase umbra 3 jam 27 menit 14 detik, dan durasi fase total 1 jam 24 menit 53 detik," jelas Andi.

Baca juga: Gerhana Bulan Total Akan Terjadi pada 8 November 2022

Gerhana Bulan Total bisa disaksikan di Indonesia 8 November

Meski gerhana hari ini tak terlihat di Indonesia, Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022 dapat diamati di sini.

Gerhana dimulai dengan fase total pukul 17.16.39 WIB sampai 18.41.37 WIB.

Beberapa wilayah Indonesia yang bisa mengamati Gerhana Bulan Total pada November mendatang, antara lain:

  • Papua, Papua Barat, Halmahera (kecuali Halmahera Selatan/Kep. Bacan), Seram Tengah, Seram Timur, Kep. Kai, Kep. Tanimbar, Kep. Aru dapat menyaksikan gerhana sejak kontak penumbra awal (P1) hingga penumbra akhir (P4).
  • Kep. Bacan, Tidore, Ternate, Kep. Sula, P. Buru, Seram Barat, Ambon, Maluku Barat Daya, seluruh pulau Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng (kecuali Lamandau, Kotawaringin Barat dan Sukamara), sebagian Kalbar (Kapuas Hulu, Sintang dan Melawi), Kab. Sumenep, Kab. Situbondo dan Kab. Banyuwangi dapat menyaksikan gerhana sejak kontak awal sebagian (U1) hingga akhir penumbra (P4).
  • Sebagian Kalteng (Lamandau, Kotawaringin Barat dan Sukamara), Kalbar (kecuali Kapuas Hulu, Sintang dan Melawi), seluruh pulau Jawa (kecuali Kab. Sumenep, Kab. Situbondo dan Kab. Banyuwangi), Riau dan Kep. Riau, Sumsel dan Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu (kecuali Bengkulu Utara dan P. Enggano) serta Lampung dapat menyaksikan gerhana sejak kontak awal total (U2) hingga akhir penumbra (P4).
  • Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu Utara dan P. Enggano dapat menyaksikan gerhana sejak kontak puncak hingga penumbra akhir (P4).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com